Ingin Masa Depan Beruntung? Yuk, Kita Nabung!

Selasa, Juni 23, 2015




Bing beng bang
Yok kita ke bank
Bang bing bung
Yok kita nabung
Tang ting tung hey
Jangan dihitung
Tau tau kita nanti dapat untung

Dari kecil kita mulai menabung
Supaya hidup kita beruntung
Mau keliling dunia ada uangnya
Juga untuk membuat istana

Apabila anda melewati masa 90-an, pasti tak asing dengan lagu anak-anak berjudul ‘Menabung’ ciptaan Titiek Puspa yang dinyanyikan oleh Duo Saskia-Geovanni ini. Lagu ini berisi ajakan dan memberikan pandangan positif bahwa menabung itu menyenangkan.

Sejak kecil, saya dibiasakan untuk menabung saat menginginkan sesuatu. Kebiasaan menabung di keluarga saya memang begitu kental, bahkan hadiah pertama yang saya dapatkan dari Abah adalah sebuah celengan kayu berbentuk rumah yang dibuat sendiri oleh Abah saya.

Celengan Rumah Kayu (Dokumentasi Pribadi)



Saya mendapatkan celengan rumah kayu ini saat berumur 4 tahun. Jika dihitung, celengan rumah kayu ini sudah berusia 22 tahun, dan celengan kayu ini masih ada dan masih saya gunakan untuk menyimpan uang hingga sekarang.

Setelah belajar menabung lewat celengan, akhirnya saat kelas 4 SD, orang tua saya membuatkan rekening di Bank atas nama saya sendiri, benar-benar mengejutkan sekaligus menyenangkan. Saya pun mulai rajin menabung di Bank dari mengumpulkan sisa uang jajan atau angpao yang saya dapatkan saat lebaran.

Akhirnya, saat saya masuk bangku kuliah, saya bisa membeli laptop dari uang yang saya tabung sejak SD, meskipun laptop bekas, namun bagi saya itu sangat membahagiakan.


Cermat Atur Keuangan Dengan Tabungan

Saat ini, sebagai penulis freelance dengan pendapatan yang tak menentu, saya harus bisa mengatur keuangan dengan baik agar tidak besar pasak daripada tiang. Ada berbagai macam cara dan tips yang saya dapat dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orangtua dalam mengatur keuangan. Ingin tahu apa saja? Yuk cekidot tips-tips berikut :

1. Ajarkan Anak Menabung Sejak Dini

Adik Bungsu saya (10 Tahun) saat menabung di Bank
(Dokumentasi Pribadi)

Dengan membuat tabungan untuk anak anda di Bank, bisa dipastikan anak anda akan memiliki kebanggaan karena sudah memiliki rekening atas namanya sendiri. Dalam tabungan tersebut, bukan hanya anak anda yang bisa menabung, namun anda pun bisa menabung di dalam tabungan tersebut, ketika anda menabung di Tabungan milik anak anda, maka ini juga sebagai jalan untuk menyisihkan uang anda dan mempersiapkan kebutuhan masa depan anak anda sejak dini. Jika anda ingin tahu beragam jenis Tabungan Anak, anda bisa kunjungi cermati.com di halaman Tabungan Anak. 

2. Menabung di Awal Bulan, Bukan di Akhir Bulan

Menabung seharusnya dilakukan di awal bulan, karena apabila menunggu di akhir bulan, bisa dipastikan anda tidak jadi menabung. Idealnya untuk menabung adalah 30% dari pendapatan anda. Namun, angka prosentase ini bisa disesuaikan dengan jumlah pendapatan anda, bisa 10%, 15%, atau cukup 5%. Yang dibutuhkan ketika menabung sebenarnya bukan besaran jumlahnya, namun konsistensi kita untuk rajin menabung.

3. Cukup Satu Kartu ATM

Ketika menabung di Bank, banyak yang mengeluh dengan ketidakmampuan mengontrol keinginan untuk mengambil uang setiap saat dengan kartu ATM. Apalagi saat berada di Mall atau supermarket, keinginan untuk mengambil uang di mesin ATM semakin tinggi.

Untuk mengantisipasi hal ini, ada baiknya anda memiliki lebih dari satu rekening. Saya menyebutnya REKENING DADAKAN, dan REKENING MASA DEPAN.

a. Rekening Dadakan : Digunakan saat mendadak pengen beli jajan di Mall, saat mendadak ingin belanja online, dan situasi dadakan lainnya yang tidak membutuhkan dana besar.
b. Rekening Masa Depan : Digunakan dalam situasi jangka panjang, misal untuk bayar uang kuliah anak atau untuk membeli rumah.  

Dan yang paling PENTING dan HARUS DIPERHATIKAN adalah, JANGAN membuat kartu ATM untuk semua rekening anda. Anda cukup buat 1 (satu) kartu ATM saja, dan rekening lainnya tak perlu dibuatkan kartu ATM agar kita tidak tergoda untuk mengambil uang sembarangan karena keinginan sesaat ketika jalan-jalan di Mall.

Isi ‘Rekening Dadakan’ dengan uang secukupnya. Sehingga apabila anda membutuhkan sesuatu ketika di Mall atau Supermarket, anda bisa menggunakan uang tersebut tanpa takut kebablasan. Sedangkan untuk ‘Rekening Masa Depan’, karena tidak ada kartu ATM nya jadi tidak bisa anda ambil sewaktu-waktu (anda pastinya malas jika harus mengantre lama di bank, kan?) sehingga anda tidak akan menggunakan dana di dalamnya dengan semena-mena.

4. Skala Prioritas Keuangan

Apakah anda memiliki skala prioritas dalam hidup anda? Jika anda memilikinya, pasti tak akan sulit untuk menerapkan skala prioritas berikut dalam mengatur keuangan anda :

   a.  Butuh & Mendesak
Apakah barang yang ingin anda beli itu anda butuhkan dan mendesak harus segera anda beli? Alasan Butuh dan Mendesak ini harus jadi prioritas pertama keuangan anda.

   b.  Butuh & Tidak Mendesak
Apakah barang yang harus dibeli anda butuhkan tapi tidak terlalu mendesak? Maka anda perlu menunda beberapa saat untuk membeli barang tersebut.

  c.   Ingin & Mendesak
Apakah barang yang anda harus beli sebenarnya tidak anda butuhkan, tapi anda ingin beli dan mendesak untuk segera dibeli, misalnya ketika ada sahabat yang ingin menjual motornya untuk kebutuhan sang sahabat membayar biaya persalinan istrinya. Jika anda memiliki uang, maka tak ada salahnya untuk mengeluarkan uang tersebut untuk membeli motor tersebut sekaligus membantu sahabat anda. Namun, yang harus diingat, sebelum mengeluarkan uang dalam kondisi ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan anda.

d.   Ingin & Tidak Mendesak
Anda tidak butuh suatu barang dan barang tersebut juga tidak mendesak untuk dibeli, namun anda ingin sekali membelinya hanya karena alasan gengsi. Situasi seperti ini yang harus bisa diredam agar tidak membuat situasi keuangan jadi berantakan. 


5. The Power Of Receh

Uang Receh/Logam (Dokumentasi Pribadi)

Jangan pernah menyepelekan uang recehan. Uang 1 juta, tidak akan pernah genap 1 juta jika kurang 1000 perak, kan? Bahkan, uang receh ini juga bisa jadi penyelamat di akhir bulan dengan cara mengumpulkan uang receh yang didapatkan dari kembalian belanja ke dalam suatu tempat (kaleng/kotak)

Tanpa anda sadari, uang receh yang tersimpan akan semakin banyak. Selain berguna sebagai ‘dana tambahan’ untuk anda yang sudah berkeluarga. Cara ini juga sangat ampuh bagi anda yang belum menikah, khususnya bagi para mahasiswa yang tinggal di kost. Uang recehan ini bisa menjadi penyelamat di akhir bulan saat uang bulanan sudah habis dan uang kiriman dari orangtua belum datang.  

Demikian tulisan saya tentang pengalaman menabung dan tips-tips menabung. Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi inspirasi dalam mengatur keuangan demi masa depan yang lebih baik. Ingin masa depan beruntung? Yuk kita nabung! ^_^

 



Read More

Aspirasi Ade Melalui Mural

Senin, Juni 01, 2015


 Oleh : Diurnarii Publisher/ Zakiyah Rizki Sihombing


“Dalam mural aku bukan cuma sekedar coret-coret dinding, tapi ada makna yang ingin aku ungkapkan lewat mural ini” Ungkap Ade di sela-sela kesibukannya mengaduk cat sebelum memural. 

Pada kenyataannya setiap orang memiliki ekspresi yang berbeda dalam kehidupan. Profesi, skill, bakat menjadi modal utama bagi seseorang dalam menapaki kerasnya hidup. Seperti halnya Ade Radinal Siregar, seniman asal Medan ini memilih mural dalam berekspresi dan beraspirasi. 




Sejauh ini, penyampaian aspirasi masyarakat hanya terbatas pada media cetak dan media elektronik, seperti surat kabar dan internet. Namun, ada cara unik yang dilakukan Ade Radinal Siregar dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. Salah satunya dengan membuat lukisan mural bertema korupsi. Padahal dalam memural Ia masih terbilang baru, namun lukisannya tersebut menuai banyak pujian di masyarakat kota Medan. Seni mural yang selama ini dianggap sebagai coretan kreativitas anak muda belaka ternyata memiliki sisi inovatif lain yang dapat dikembangkan secara maksimal sehingga seni mural tidak hanya terlihat dari sisi visualnya saja namun juga memiliki makna di dalamnya.



Selain tematik dan kritis, Ade juga menggambar lukisan dengan tema Lowbrow yaitu dengan menggunakan objek tokoh tertentu hingga karakter kartun. Beberapa tokoh yang sempat menjadi objek muralnya seperti Warkop DKI, Soe Hok Gie, Kartini, Munir hingga tokoh imajinatif lainnya. Untuk memural (melukis dengan media dinding) biasanya Ia membutuhkan waktu 4 hingga 5 jam tergantung kesulitan objek lukisannya. Jika graffity menggunakan cat semprot, mural justru memanfaatkan kuas, cat dinding dan sketsa dalam pengerjaannya. Secara kasat mata memang mural lebih sulit akan tetapi akan menjadi lebih mudah ketika dilengkapi dengan proyektor.     

Sebelum dilukis, biasanya dibuat dulu sketsa gambarnya pake pensil atau bisa juga dibantu sama proyektor supaya lebih gampang,” tambahnya
Anak ke-enam dari tujuh bersaudara ini mengaku belajar mural secara otodidak pada tahun 2011 lalu hingga tak lama Ia menemukan komunitas mural di Medan untuk sekedar berbagi dan berdiskusi mengenai seni. Hasil lekukan kuasnya juga tidak Ia konsumsi sendiri melainkan juga sudah tersebar di beberapa tempat. Berbagai tempat nongkrong telah meminta jasanya memural sebagai pendukung design interior dinding seperti ; Siantar Square, Warung Menolak Lupa, Kedai Boogie dan lain sebagainya.

Event dan Penampilan Seni yang telah diikuti :
  • Event Delux-2013, Aphoria-8 Januari  2014
  • Fashion for Fashion-Mei 2014
  • Acem-Oktober 2014
  • Pemuda Metropolis (2013)
  • Parkiran Seni (April 2014)
  • Panggung Rakyat (Maret 2015) dan
  • Kreatif 2015.
Selain itu, untuk sekali memural Ia dapat meraup ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bagi yang ingin mengenalnya lebih dekat dapat menghubunginya Via Instagram @Punkability dan Facebook : Ade Radinal Siregar.

Read More