Ruang Kerja dan Perpustakaan Kecil di Rumah, Sebuah Impian yang Tercapai

Kamis, April 30, 2020

Sepuluh hari yang lalu, kebahagiaan saya dan suami membuncah, bukan soal memiliki kendaraan baru atau menang lotre. Tapi tentang mimpi yang bertahun-tahun ada di benak kami akhirnya terwujud. Sebuah ruang perpustakaan sekaligus ruang kerja di rumah akhirnya bisa kami hadirkan.

Belasan tahun ke belakang, saat masih duduk di bangku SMP, saya punya impian memiliki rak buku yang besar dan tinggi di rumah. Saya membayangkan betapa bahagianya memiliki rak berisi deretan buku, membaca buku berteman cahaya matahari yang menyusup di jendela pastinya sangatlah menyenangkan.

Hingga kemudian, saya bertemu dengan seorang lelaki yang memiliki mimpi serupa, kami akhirnya menikah, dan empat tahun setelah pernikahan, barulah mimpi kami tersebut terwujud, bertepatan dengan suami yang sedang Work From Home. 


Pekerjaan suami sebagai dosen di sebuah PTN di Semarang membuatnya harus memberikan perkuliahan jarak jauh, untungnya sekarang ada perpustakaan dan ruang kerja yang membuat produktifitas kerjanya tetap terjaga.

Perpustakaan dan ruang kerja ini bagi kami bukan sekadar ruangan biasa, namun ia adalah sweet escape, tempat kami sekeluarga mencari ketenangan lewat buku. Maka dari itu kami benar-benar merencanakan dengan sungguh-sungguh ruangan ini.

Ruangan

Untuk membuat perpustakaan dan ruang kerja, kami tidak membangun ruang baru, kami memanfaatkan ruangan yang sudah ada. Di rumah kami ada tiga ruang kamar tidur yang letaknya sejajar, dari depan ke belakang. Ukurannya tak besar, hanya 3 x 2,5 meter. 


Kami pun memilih ruang kamar paling depan, alasannya karena ruang kamar paling depan memiliki dua buah jendela, sehingga cahaya matahari yang masuk lebih banyak. Selain membuat nyaman saat membaca karena cahaya yang terang, tentunya akan menghemat listrik. 

Pemilihan Cat

Ruangan yang tak begitu luas membuat kami harus memilih cat dinding yang tepat. Akhirnya kami memilih cat dengan warna kuning pastel untuk memberikan kesan luas pada ruangan ini.

Rak Buku dan Meja Kerja

Alih-alih membeli rak buku dan meja kerja di toko furniture, kami memilih untuk memesan sendiri rak buku dan meja kerja ke tukang kayu kenalan kami.

Kenapa memesan sendiri? Lagi-lagi alasannya karena ruangan yang tak begitu luas, jadi kami harus benar-benar menyesuaikan lebar, panjang, dan bentuk dari rak buku.
Begitu juga dengan meja, kami harus mengukur meja untuk disesuaikan dengan lebar dinding. Dikarenakan tidak ada meteran kayu, kami akhirnya pakai meteran kain, hehehe.


Awalnya kami mengira rak buku dan meja kerja kami harganya minimal 3 juta. Kami rasanya sudah pusing, apalagi ketika itu sudah jelang puasa. Tapi ternyata harganya terbilang miring, rak buku dan meja kerja dihargai separuh dari budget awal kami.

Kami juga sebenarnya mau menggunakan kursi kantor yang bisa berputar 360 derajat, tapi karena sedang masa pandemi, kami menggunakan dulu kursi yang ada.

Tirai
  
Setelah melakukan pengukuran untuk memesan rak buku dan meja, selanjutnya kami ingin memasang tirai. 

 
Dikarenakan ingin lebih mendekatkan suasana kantor di dalam rumah, kami akhirnya memilih tirai tipe kantor yang kain penutupnya bisa direnggangkan. Karena harganya ternyata dua kali lipat dari tirai kain biasa, kami memilih untuk memasang satu tirai dulu.

Bean Bag 

Saya tipe orang yang suka banget rebahan, maka dari itu, di perpustakaan dan ruang kerja kami, saya pun menginginkan bisa membaca buku dengan gaya rebahan yang nyaman.

Bean Bag, ya itu adalah salah satu benda yang saya tawarkan kepada suami buat dibeli. Tapi setelah lihat harganya, kami menelan ludah. Mahal euy. Tapi saya tak patah semangat, saya tetep pengen punya bean bag. 


Hingga suatu hari, pucuk dicinta ulam pun tiba, saya menang lomba memasak yang diadakan salah satu brand margarin, dan mendapatkan hadiah dengan besaran yang lebih dari cukup untuk membeli Bean Bag.

Dan, tadaaaaa, saya akhirnya bisa mendapatkan bean bag idaman yang bisa menjadi teman untuk membaca buku.

Hijang

Nah, selanjutnya tentang printilan yang mau ditaruh di perpustakaan dan ruang kerja ini. Printilan ini tentunya ide saya bukan idenya suami, maklumlah ya, perempuan, lihat printilan lucu dikit maunya dibeli hehe. Salah satunya adalah Hijang.

Apa sih Hijang? Hijang adalah rangkaian besi kotak-kotak buat ditempelin di dinding, trus nanti kertas-kertas penting dijepit menggunakan wooden clip di rangkaian besi itu


Awal tahu tentang Hijang ini saat melihat unggahan konsep ruang kerja kekinian di media sosial. Kok lucu? Batin saya. Akhirnya saya beli Hijang di marketplace. Agar lebih cantik, saya pun menambahkan dedaunan artifisial di rangkaian Hijang tersebut.

Air Cooler

Rumah saya tidak menggunakan AC, takut listriknya nggak kuat, hehe. Akhirnya kami menggunakan air cooler yang bisa dipindah-pindahkan antar ruangan. 


Selain bisa digunakan sebagai kipas angin, air cooler juga bisa diisi dengan ice pack dan ada tangki airnya juga. Air dan ice pack inilah yang akan membuat ruangan lebih sejuk.  Tapi untuk menggunakan ini, jendela harus dibuka ya, agar bisa terjadi sirkulasi udara.

Sebenarnya masih ada beberapa tambahan barang yang ingin kami masukkan, seperti poster cover buku-buku yang ditulis saya dan suami, beberapa home decor yang berisi quote tentang buku, juga kursi kantor. Tapi sepertinya kami harus menunggu sembari menabung dulu.(*)
Read More

Mengenal dan Memilih Asuransi Elektronik Murah dan Terpercaya

Kamis, April 23, 2020


Pernah berpikiran untuk mengasuransikan barang-barang elektronik yang dipunya? Memangnya bisa? Bisa, dong. Untuk asuransi elektronik murah memang jarang diketahui oleh masyarakat luas, apalagi sebagian masyarakat berpatokan kalau asuransi lebih banyak berkaitan dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kendaraan. 

Seperti halnya asuransi kendaraan, asuransi elektronik memberikan pertanggungan ganti rugi ketika terjadi kerusakan atau risiko kerugian pada alat elektronik yang dimiliki. 


Pentingnya Asuransi Elektronik
Bagi pemilik perlengkapan elektronik berbiaya mahal yang sering digunakan untuk pekerjaan penting, memiliki asuransi elektronik tentunya sangatlah penting. Apalagi bagi yang memiliki peralatan elektronik untuk keperluan medis, peralatan elektronik di radio atau stasiun televisi, atau peralatan elektronik yang digunakan untuk pemrosesan data-data penting.

Di rumah sakit misalnya tentunya ada alat-alat radiasi, sinar x, alat-alat elekstris dan lain sebagainya. Sedangkan untuk di bidang perfilman atau pertelevisian, ada alat-alat penting seperti kamera, komputer editing, dan lain sebagainya. 


Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pemilik saat mendapati alat elektronik berharga mahal rusak, sedih, kesal, dan tak tahu harus bagaimana. Namun, perasaan takut dan sedih ini bisa ditepis jika kita memiliki asuransi elektronik.

Syarat dan Ketentuan Asuransi Elektronik
Asuransi elektronik bisa memberikan perlindungan pada barang-barang elektronik berharga mahal, dan asuransi elektronik murah bisa menjadi pilihan.  

Lalu apa syarat dan ketentuan suatu barang elektronik bisa diasuransikan? Hal ini tidak bisa disamaratakan karena tiap jenis barang elektronik berbeda syarat dan ketentuannya.

Jaminan dan Polis
Sama dengan asuransi kerugian benda lainnya, penjaminan asuransi elektronik berlaku setahun, dan untuk selanjutnya asuransi ini dapat dilakukan perpanjangan. Bagi yang mencari asuransi elektronik murah, penawaran yang diberikan biasanya asuransi peralatan elektronik atau dikenal juga dengan EEI (electronic equipment insurance).

EEI jarang ditawarkan pada perorangan karena biasanya yang menggunakan asuransi ini adalah dunia industri. Meski begitu, pihak perorangan juga menggunakan skema garansi yang ditawarkan ritel atau toko. Barang yang diasuransikan berkisar pada barang elektronik pribadi seperti home theater, televisi, laptop, ponsel, penjernih udara dan lain sebagainya.

Risiko Pertanggungan
Seperti halnya asuransi kerugian lain, ada risiko pertanggungan yang dijamin dan yang tidak dijamin. Untuk risiko yang dijamin, adalah kebakaran, bencana alam, pencurian/perampokan, ledakan, sabotase, salah rakit, kebakaran, salah rancang, dan risiko yang bersifat tak terduga.

Selain itu, ada juga risiko yang tidak dijamin oleh asuransi elektronik, seperti, reaksi nuklir/radioaktif, pemberontakan atau perang, serta kelalaian yang disengaja.

Meski begitu risiko pertambahan ini dapat diperluas dengan ada jaminan tambahan atau tambahan premi, seperti munculnya beragam kejadian yang menyebabkan risiko seperti kerusakan dan huru-hara.

Dokumen Pengajuan dan Klaim
Pengajuan asuransi elektronik untuk perorangan dapat dilakukan ketika membeli barang elektronik tersebut. Cukup siapkan kartu identitas serta kartu garansi yang menyertai ketika perangkat elektronik dibeli.

Untuk mengajukan asuransi memang lebih mudah, berbeda halnya dengan ketika melakukan klaim asuransi. Saat pelaksanaan klaim, ada lebih banyak dokumen yang harus dilengkapi, yaitu:
  • Identitas diri / FC KTP
  • Foto kerusakan
  • Formulir klaim yang sudah diisi
  • Buku asuransi asli dengan stempel toko atau distributor
  • Kartu garansi
  • Nota/kwitansi pembelian asli
  • Materai Rp 6.000,-
Sedangkan untuk kejadian khusus seperti huru-hara dan kerusuhan besar, ada beberapa dokumen yang dibutuhkan, seperti surat keterangan dari kepolisian dan foto bukti kerusakan di lingkungan sekitar, juga surat asli dari kepolisian yang menyatakan bahwa kejadian tersebut benar-benar terjadi.

Hal ini perlu dilakukan sebagai verifikasi untuk pihak asuransi bahwa kejadian khusus yang menimbulkan kerusakan pada alat elektronik memang benar-benar terjadi serta bukan kejadian rekaan yang mengada-ada.

Mendaftar Asuransi Elektronik Murah dengan Mudah
Kemajuan teknologi membuat cara pendaftaran asuransi elektronik sekarang ini kian mudah, cukup dengan mengisi melalui halaman CekAja.com.  


Kemudahan ini tidak hanya berkaitan pada proses pengajuannya saja, akan tetapi kita juga bisa membandingkan beberapa penyedia asuransi elektronik yanga da di Indonesia. Oleh sebab itu, pemohon harus membaca serta memahami produk asuransi serta menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan.

Untuk asuransi elektronik, selain pemilik peralatan yang bisa menjadi tertanggung, pemilik hak dan pemberi kredit (Bank) juga bisa menjadi tertanggung dalam asuransi elektronik ini.

Besaran Premi
Untuk besaran premi berbeda-beda untuk setiap barang elektronik. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada harga premi, yaitu jenis barang, lokasi barang, kondisi barang, serta kondisi lingkungan.

Keuntungan Menggunakan Asuransi Elektronik
Penggunaan peralatan elektronik memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di era kekinian yang mana setiap sendi kehidupan dibantu oleh alat elektronik. Maka dari itu, menggunakan asuransi elektronik dengan premi murah sangatlah bermanfaat.  

Pemilik perlengkapan elektronik tidak perlu lagi merasa khawatir apabila mengalami hal—hal berisiko yang berdampak pada perlengkapan elektronik yang dimiliki. Apalagi jika barang elektronik tersebut digunakan setiap hari dan mejadi bagian penting dalam aktivitas hidup maupun aktivitas industri yang berdampak pada banyak pihak.

Apalagi mengajukan asuransi elektronik saat ini juga sangatlah mudah, karena bisa dilakukan di rumah, di kantor dan dimana saja, tanpa harus datang ke kantor asuransi. 

Anda juga bisa mengecek serta membandingan beragam asuransi dengan beragam peralatan elektronik yang akan diasuransikan. Anda cukup membandingkan asuransi elektronik murah namun memiliki pertanggungan lengkap untuk peralatan elektronik anda. Anda bisa langsung klik link https://www.cekaja.com/asuransi-elektronik untuk mendapatkan kebutuhan anda seputar asuransi elektronik murah dan terpercaya. (*)
Read More

Dalgona Coffee dan Semua Cerita Tentangnya

Senin, April 20, 2020

Beberapa minggu terakhir minuman Dalgona Coffee begitu viral, netizen berlomba-lomba membuatnya dan memposting foto Dalgona Coffe berdampingan dengan aneka kudapan ke media sosial. Banyak yang berhasil, namun tak sedikit yang mengeluh karena gagal. 

Jika dilihat dari tampilannya, Dalgona Coffee itu perpaduan antara susu cair, es batu, dan di atasnya ada kocokan kopi yang creamy, sehingga cantik ketika difoto dan dipajang di media sosial. 


Kenapa Dalgona Coffee bisa Viral?

Untuk pertanyaan ini, sepertinya kita harus berterima kasih kepada Jung Il Woo, karena ia yang pertama kali mempopulerkan istilah Dalgona Coffee. Kisah ini berawal ketika Jung Il Woo, pemeran drama 49 Days, syuting program televisi Stars Top Recipe at Fun Straunt di Macau. 


Saat makan di sebuah kedai, ia memesan minuman kopi. Pemilik kedai pun meracik kopi yang dipesan, ia mencampurkan kopi dan gula pasir lalu mengaduknya sebanyak 400 kali, kemudian ia menambahkan sedikit air panas lalu ditambah es batu.

Ketika Jung Il Woo meminumnya, Jung Il Woo mengatakan jika rasa kopi yang disesapnya mengingatkannya dengan jajanan bernama Dalgona, permen karamel yang dijual di depan SD tempatnya bersekolah. 

Jika dilihat dari tampilannya, permen Dalgona ini mirip dengan permen gulali di Indonesia yang biasanya sama abang-abang penjualnya dibentuk jadi beragam rupa.   


Gara-gara rasa kopi yang diminumnya mirip dengan permen Dalgona yang ia beli saat kecil, ia pun menjuluki kopi itu dengan nama Macau Dalgona Coffee. Nah, jadi kalau ada yang membuat Milo menjadi creamy, harusnya gak bisa disebut Dalgona Milo, ya, karena kalo dari asal usul namanya. Dalgona ini bukan berkaitan dari warna tampilannya atau bentuknya foamnya yang creamy, tapi adanya persamaan rasa.

Setelah program yang dibintangi Jung Il Woo tersebut tayang, Dalgona Coffee pun viral ke seantero Korea Selatan. Minuman ini semakin viral di luar Korea Selatan setelah seorang pengguna tiktok bernama Hannah Cho mengunggah video 15 detik saat membuat Dalgona Coffee. 

Tips dan Trik Dalgona Coffee

Tak bisa dipungkiri, kekuatan media sosial memang menjadi salah satu faktor kenapa minuman ini bisa viral. Unggahan demi unggahan tampilan Dalgona Coffee yang cantik dan instagramable, ditambah banyak orang yang lagi di rumah aja, akhirnya banyak orang tergoda untuk membuatnya, termasuk saya, hahahaha.

Untungnya, saya sukses membuatnya, jika tidak mungkin saya juga akan mengeluh di sosial media, hahaha. Banyak tips dan trik yang bertebaran di media sosial bagaimana membuat campuran kopi, gula, dan air panas bisa mengembang. 

Ada yang menggunakan mixer, namun yang gak punya mixer, berlomba-lomba mencari tips dan trik Dalgona Coffee agar bisa mengembang dengan cantik dan sempurna. Saya sendiri awalnya menggunakan saringan, ternyata gak begitu bisa mengembang, akhirnya saya menggunakan whisk kecil yang biasa saya gunakan saat membuat telur dadar. Hasilnya sih bisa mengembang lebih banyak daripada menggunakan saringan besi. 
 
Prinsip Sains dalam Segelas Dalgona Coffee

Bagi yang sukses membuat Dalgona Coffee, kebanyakan menggunakan jenis kopi Nescafe. Bagi yang gagal, biasanya gak menggunakan Nescafe sih. Kenapa banyak orang memilik Nescafe untuk membuat Dalgona Coffee? Ini karena Dalgona Coffee baru bisa mengembang saat menggunakan kopi tanpa ampas. 

Kemal Faza Hastadi dalam akun twitternya @KemFazHas menyebutkan jika ada prinsip sains dalam pembuatan Dalgona Coffee yang sukses. Penggunaan kopi instan lebih dipilih karena memiliki kandungan minyak yang jauh dibawah kopi giling biasa. 

Hal ini karena minyak yang memiliki sifat agen hydrophobic akan membuat busa-busa yang terbentuk saat pengadukan jadi cepat hancur, makanya dipilih kopi yang minim kandungan minyak. 

Kopi instan yang memiliki kadar minyak rendah membuat terbentuknya froth yang kental ketika diaduk dan ikatan koloid yang lebih stabil. Tak hanya pemilihan kopi, penambahan gula pada pembuatan Dalgona Coffee juga penting karena gula akan membuat froth yang terbentuk bisa bertahan lebih lama.  

Gara-gara Dalgona Coffee ini juga, nescafe sachetan laris manis dan sekarang susah banget dicari di minimarket, sama susahnya kayak nyari hand sanitizer dan masker.

Rahasia Dalgona Coffee Mengembang

Selain penggunaan kopi yang tepat, terjadi juga kebingungan netizen tentang penggunaan air panas atau air dingin dalam pembentukan foam Dalgona. Dari resep yang bertebaran di internet, kopi dan gula dicampurkan dengan air panas. Namun ternyata air dingin juga bisa digunakan untuk membuat Dalgona Coffee, lho. 


Seorang youtuber, dr. Ray Leonard Judijanto mengunggah video pembuatan Dalgona Coffee menggunakan air dingin. Disebutkan dalam videonya, jika air dingin yang digunakan saat pencampuran kopi dan gula bisa membuat foam mengembang dengan maksimal.

Penggunaan air dingin ini berkaitan dengan prinsip Fisika dimana air dingin gerakan partikelnya pelan, sedangan untuk air panas lebih cepat. Sehingga agar emulsi dalam foam lebih stabil, bisa menggunakan air dingin. Jadi hasilnya cepat mengembang dan tidak luruh ke bawah saat diletakkan di atas susu cair.

Nah, itu dia semua cerita tentang Dalgona Coffee yang bisa saya kisahkan di sini. Jadi, kamu sudah buat Dalgona Coffee atau belum nih?
(*)


Read More

Toilet Training Anak, Kapan dan Bagaimana Caranya?

Kamis, April 16, 2020


Saat di rumah saja di masa pandemi seperti sekarang ini tentunya hubungan antara orangtua dan anak semakin dekat. Apalagi untuk orangtua yang Work From Home pasti lebih punya banyak waktu untuk anak yang juga sedang belajar di rumah. Ada banyak hal yang bisa dilakukan orangtua saat membersamai anak di rumah. Bagi yang memiliki anak usia sekolah, orangtua tak hanya memantau saja, tapi juga bisa menemani anak belajar menulis dan membaca.


Lalu, untuk orangtua yang memiliki anak balita, kira-kira apa yang bisa dilakukan? Salah satunya adalah dengan membersamai si kecil melakukan toilet training. Sebenarnya bagaimana sih cara dan kapan waktu yang tepat mengajak anak toilet training? Berikut ini adalah kisah saya saat membersamai Ayya toilet training satu tahun yang lalu.

Satu tahun yang lalu, tepatnya saat Ayya berusia 25 bulan, saya mulai mengajak Ayya toilet training. Awalnya saya ingin menerapkan toilet training di usia Ayya 24 bulan, tapi setelah berdiskusi dengan Abinya, kami memundurkan jadwal toilet training Ayya di usia 25 bulan. Hal ini karena di usia 24 bulan, kami menyapih Ayya, jadi kami nggak mau Ayya terlalu kaget dengan perubahan gaya hidupnya yang cukup drastis.

Kapan sih Waktu yang Tepat untuk Toilet Training?
Pada umumnya, anak sudah bisa diajarkan toilet training sejak usia 18 bulan. Lalu kenapa saya nggak memulai toilet training pada Ayya di usia itu? Jawabannya adalah saya melihat Ayya belum siap, termasuk saya juga belum memiliki kesiapan untuk menghadapi toilet training.

Ketidaksiapan saya di sini lebih pada saya belum punya pengalaman mengajarkan toilet training pada anak, dan saya juga belum memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang toilet training. Istilahnya, seperti saya mau maju lomba matematika, tapi saya belum belajar banyak rumus.

Maka dari itu, memiliki waktu beberapa bulan sebelum memulai toilet training, saya mulai browsing dan bertanya ke teman-teman sesama ibu yang sudah sukses mengajarkan toilet training untuk anaknya.

Meski sudah mendengarkan banyak pengalaman, ternyata tidak semuanya bisa saya aplikasikan pada Ayya. Ya, ini karena setiap anak berbeda-beda. Maka dari itu, seorang Ibu harus bisa terlebih dahulu memahami anaknya, metode toilet training seperti apa yang sekiranya cocok diterapkan pada anak.

Memulai Toilet Training  
Hari itu, pertama kali saya memulai toilet training pada Ayya. Saya sudah berencana untuk mengajak Ayya bermain di rumah saja selama 2 minggu, kalau Ayya mau main ke luar, maka anak tetangga dan sepupunya Ayya yang saya minta buat datang ke rumah.

Saya siapkan perlak melapisi tempat tidur Ayya, jadi setiap hari, selama 2 minggu, dia hanya beraktifitas di kamar beralaskan perlak. Kenapa begitu? Ini agar lebih mudah memantau frekuensi Ayya saat buang air kecil, dan untuk menghindari Ayya ngompol di rumah tetangga, hehehe.

Untungnya Ayya nurut-nurut aja, yang penting banyak mainan di depannya, dan karena cara ini juga, gak ada cerita saya ngepel rumah karena ompolnya Ayya berceceran. Semuanya aman terkendali karena posisinya selalu di atas perlak, dan karena masih hari-hari pertama toilet training, Ayya belum bisa mengatakan mau pipis atau pup.

Perhatikan Frekuensi BAK Anak
Sejak Ayya memulai toilet training, saya mulai memperhatikan frekuensi Ayya saat BAK. Jadi, awalnya saya mengajak Ayya ke kamar mandi satu jam sekali. Tapi ya Ayya nggak langsung mau pipis. Saya pernah menunggu 45 menit di kamar mandi, tapi Ayya nggak pipis juga, eh, waktu sampai kamar malah langsung pipis.

Tapi ya saya nggak menyerah gitu aja, saya tetap mengajaknya ke kamar mandi 1 jam sekali di minggu pertama, kemudian 2 jam sekali di minggu kedua, 3 jam sekali di minggu ketiga, dan 4 jam sekali di minggu keempat. Alhamdulillah lambat laun, Ayya mulai tahu kapan ia harus pipis, dan di bulan kedua masa toilet training, saya mulai memperbolehkan Ayya main ke rumah tetangga, namun beberapa jam sekali tetap saya jemput buat diajak ke toilet.

Bertahap
Saat Ayya memulai toilet training ini, saya pernah tergoda membeli clodi pants, celana dengan bahan tebal yang bisa membantu anak saat toilet training, inginnya sih saat anak buang air kecil, ia akan kerasa nggak nyaman dan akhirnya bilang mau pipis.

Tapi ternyata, justru karena bahannya tebal, Ayya malah nyaman-nyaman aja dan nggak bilang kalau udah pipis di celana. Akhirnya strategi saya ganti, saya nggak lagi memakaikan Ayya clodi pants, tapi saya memakaikan Ayya celana kain biasa.

Oh ya, toilet training yang Ayya lakukan ini bertahap. Saya memulainya dengan memakaikan celana kain saat pagi sampai sore, kemudian setelah mandi sore mulai menggunakan diapers. Semakin bertambahnya waktu, penggunaan diapers mulai saya kurangi secara bertahap.

Yang awalnya menggunakan diapers sejak pukul 4 sore, mulai saya kurangi jadi pukul 6 sore, kemudian 7 malam, hingga digunakan saat mau tidur. Setiap bangun tidur, saya juga cek, ada nggak pipis Ayya di diapers. 


Awalnya ada cukup banyak, lambat laun berkurang, semakin sedikit, dan setelah 1,5 bulan menjalani toilet training saya mulai berani mengajak Ayya pipis ke toilet saat tengah malam. Lakukan toilet training secara bertahap, ingat, seperti halnya orang dewasa, anak butuh waktu mempelajari hal-hal baru, jadi tak perlu diburu-buru.

Perlu Nggak Membeli Potty Training?
Dulu saya pernah tergoda juga mau membeli potty training, apalagi bentuk dan warnanya lucu-lucu. Namun akhirnya saya urungkan untuk membelinya. Saya khawatir kalau belajar toilet training menggunakan potty training nanti Ayya malah menjadi kebiasaan dan khawatir dia gak mau menggunakan toilet konvensional, kan jadi repot. 


Tapi kembali lagi ya ke pribadi masing-masing orangtua, menggunakan potty training bagus, enggak pun juga tak apa-apa. Yang perlu diingat adalah, saat toilet training, orangtualah yang paling dibutuhkan oleh anak.

Sabar dan Konsisten
Membersamai anak menjalani toilet training yang dibutuhkan adalah kesabaran. Selain itu, orangtua juga harus konsisten untuk selalu mengajak anak ke toilet secara berkala. Beberapa kali saya kecolongan Ayya udah pipis duluan di atas perlak, kesal pasti dan pengen marah rasanya, tapi suami kemudian menyabarkan saya dan mengatakan bahwa anak masih belajar, yang dibutuhkan adalah diberi pengertian.

Sounding Setiap Saat
Sesungguhnya anak balita mampu memahami apa yang orangtuanya sampaikan, yang penting dilakukan perlahan. Maka dari itu, setiap saat saya selalu ngobrol dengan Ayya dan bilang kalau mau pipis dan pup harus ke toilet.


Saat Ayya berhasil pipis dan pup di toilet, maka saya akan langsung bertepuk tangan dengan berkata kalau Ayya pintar. Semangat dan penghargaan seperti itu ternyata manjur untuk Ayya.

Jangan Dibandingkan
Setiap anak memiliki masa toilet training masing-masing, mungkin ada yang cepat, atau ada yang lambat. Yang pasti, orangtua jangan buru-buru membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain yang sudah lulus toilet training.

Jika anak lain ada yang lulus toilet training 2 minggu atau 1 bulan, Ayya sendiri menjalani masa toilet training selama 3 bulan penuh, dan akhirnya di usianya ke 28 bulan, Ayya benar-benar lepas diapers siang dan malam.


Karena saat toilet training Ayya terbiasa saya ajak ke toilet di tengah malam, maka saat sudah lulus toilet training, saat tengah malam dan ingin pipis atau pup, Ayya akan terbangun dan membangunkan saya. Alhamdulillah selama setahun ini lepas diapers Ayya hanya mengompol sekali, itupun saat ia sakit dan panas tinggi.

Melihat anak yang berhasil lulus toilet training rasanya lega dan terharu banget. Akhirnya kami bisa menghadapi tahapan ini bersama-sama.(*)
Read More

Alat Rapid Test VS Cek Virus Corona Secara Online

Kamis, April 09, 2020

Saat ini ketika kita melihat pemberitaan di televisi kita sering mendengar kata alat tes corona atau rapid test untuk mengecek seseorang apakah ia terinfeksi corona ataukah tidak. Dengan alat tes ini, kita mengetahui apakah seseorang tersebut positif terinfeksi virus corona, ataukah negatif. Namun tidak semua orang mempunyai alat tes atau rapid test ini. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai rapid test dan biasanya negara yang mempunyai alat tes ini. Kalau kita ingin mempunyai alat tes pendeteksi virus corona, kita tidak bisa mempunyai alat ini secara gratis. Kita harus membeli dengan harga yang cukup tinggi, dan dianggap barang ilegal karena biasanya hanya pemerintah yang menyiapkan alat tes virus corona dan tidak diperjualbelikan.

Ilustrasi Tes Covid-19 (Sumber: Shutterstock)
Sebagai masyarakat, tentu kita penasaran dengan kondisi tubuh kita sendiri. Apakah sebenarnya kita terinfeksi ataukah tidak. Kita bisa tes virus corona secara langsung yang disediakan secara gratis. Namun, sayangnya tidak semua tempat tersedia alat tes virus corona ini. Sehingga kita hanya bisa menjaga diri dengan stay at home atau isolasi mandiri dirumah. Keluar rumah hanya jika ada keperluan mendesak saja. Akan tetapi, setelah keluar rumah tentu kita ingin mengetahui kondisi kesehatan kita melalui alat rapid test. Namun alat ini sulit ditemukan.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar kita mengetahui kondisi tubuh kita? Dengan kecanggihan teknologi dan komunikasi saat ini, tidak ada yang mustahil dilakukan. Bahkan, sesuatu yang tidak terduga pun dapat dilakukan. Seperti contoh saat ini, telah ada cek virus corona secara online. Sehingga, untuk mengecek kondisi tubuh tidak harus memakai alat rapid test. Akan tetapi, dapat kita lakukan secara online dirumah masing-masing. Selain cara ini praktis, kita tidak perlu menunggu dengan waktu yang lama.

Berbeda dengan alat rapid test, yang hasilnya baru keluar 15 menit. Cek virus corona secara online hasil tesnya langsung keluar saat itu juga. Tentu hal ini memudahkan masyarakat yang tidak punya waktu lama memegang gadget. Selain itu, untuk bertanya-tanya mengenai kesehatan tubuh kita, kita dapat berkonsultasi langsung dengan dokter secara online. Untuk mengecek virus corona ini, cukup buka website portal yang menyediakan cek virus corona online.

Setelah cek secara online, kita dapat bertanya langsung pada dokter secara online sepuasnya. Konsultasi dokter secara online ini tidak mengeluarkan biaya sama sekali, alias gratis. Tentu dalam menunggu jawaban dari dokter kita harus sabar menunggu jawaban dari dokter. Sebab kita tidak bertatap muka secara langsung. Akan tetapi konsultasi online ini dilakukan dengan cara mengirim pesan pertanyaan dengan mengetik telebih dahulu dan mengirimnya. Setelah itu tunggu jawaban dari dokter.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan cek virus corona secara online. Namun untuk saat ini, itulah cara paling praktis agar kita dapat tetap dirumah dan tidak perlu keluar rumah. Agar tidak bosan dalam menunggu jawaban dari dokter, kita dapat mengerjakan berbagai aktivitas dirumah seperti biasa. Jika telah selesai, kita dapat melihat jawaba dari dokter atas pertanyaan kita. Dan setelah itu, kita dapat kembali bertanya seperti konsultasi ke dokter secara langsung.

Walaupun jarak jauh, kita dapat melakukan berbagai pertemuan secara online. Salah satunya adalah dengan dokter ahli walaupun hanya secara online. Tidak perlu khawatir, meskipun dokter tidak memeriksa kondisi kita secara langsung dokter masih dapat mendiagnosa dari gejala-gejala yang kita sebutkan. Asalkan kita benar-benar jujur terhadap kondisi tubuh kita saat konsultasi dengan dokter secara online.(*)
 

Read More

SUPER 30: Kisah Nyata Anand Kumar, Pejuang Pendidikan dari India

Rabu, April 08, 2020

Bagi para penggemar Bollywood, film Super 30 tentunya sudah tak asing lagi. Film yang rilis pada Juli 2019 ini diperankan oleh Hrithik Roshan yang tampil apik sebagai Anand Kumar, seorang Matematikawan dan pejuang pendidikan dari Patna, Bihar, India. 

Anand Kumar adalah sosok matematikawan yang cerdas, namun ia harus hidup dalam kemiskinan. Meski begitu, kemiskinan tak membuatnya putus asa. Kecintaannya pada ilmu dan matematika membawanya naik kereta selama 6 jam hanya untuk pergi ke perpustakaan dan membaca jurnal. Akan tetapi, ia justru diusir karena dianggap tak layak membaca jurnal itu. 

Poster Film Super 30
Hingga kemudian Anand Kumar kemudian mendapat informasi jika ia bisa mendapatkan kiriman jurnal gratis jika satu artikel yang dikirimkannya dimuat di jurnal tersebut. Dengan semangat yang kuat, Anand Kumar menulis jurnal dan mengirimkannya. Awalnya, Anand Kumar hanya berharap mendapatkan kiriman jurnal gratis, namun, ternyata hasilnya lebih dari itu, artikel Anand Kumar yang berisikan permasalahan matematika yang belum pernah dipecahkan, ternyata berhasil diselesaikan oleh Anand Kumar.

Anand Kumar pun mendapatkan undangan kuliah gratis di Cambridge. Namun, karena terkendala biaya Anand Kumar harus menyimpan impiannya tersebut. Kemalangan tak berhenti sampai di situ, ayahnya yang bekerja sebagai pegawai rendahan di kotanya meninggal karena sakit. Kematian ayahnya ini menjadi pukulan besar bagi Anand Kumar, bukan hanya karena tak ada lagi tulang punggung keluarga, tapi juga karena ayahnya adalah sosok yang selalu mendukungnya untuk belajar dan bisa mengubah nasibnya.  

Anand Kumar akhirnya harus bekerja untuk keluarganya, ia menjual Pappad (cemilan kerupuk khas India), hingga kemudian ia bertemu dengan Lallan Singh, seorang pemilik Bimbingan Belajar terkemuka. Lallan Singh mengajak Anand Kumar menjadi salah satu guru. Lallan Singh ‘menjual’ nama Anand Kumar, hingga banyak yang tertarik dan berani membayar mahal untuk masuk ke Bimbingan Belajar milik Lallan Singh.

Setelah bekerja sebagai guru di Bimbingan Belajar milik Lallan Singh, kehidupan Anand Kumar berangsur membaik, namun ia terseret pada arus hedonisme, hingga kemudian ia tersadar bahwa apa yang dilakukannya tak sesuai dengan nuraninya. 

Ia pun memutuskan untuk berhenti dan membuka Bimbingan Belajar Gratis untuk 30 anak-anak miskin di sebuah gubuk yang lusuh dan reot, Anand Kumar berusaha membantu mereka untuk bisa lulus masuk ke IIT, Indian Institute of Technology, sebuah intitut teknik paling terkemuka di India. Kisah selanjutnya dalam film ini pun menceritakan berbagai tantangan dan perjuangan Anand Kumar dan 30 muridnya untuk mencapai apa yang diimpikan.

Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan
Salah satu yang disorot dalam film ini adalah adanya ketimpangan sosial yang begitu jelas antara yang kaya dan yang miskin, dimana pandangan umum masyarakat adalah yang berhak menjadi raja hanyalah anak raja.

Anand Kumar Mengajar di Gubuk Reot dan Lusuh

Sehingga hanya orang-orang kaya yang bisa menikmati pendidikan yang bagus, inilah yang berusaha diubah oleh Anand Kumar. Bahkan, di film ini juga diperlihatkan dengan jelas bagaimana perbedaan antara murid-murid Anand Kumar yang miskin dan murid-murid Bimbingan Belajar yang kaya.

Murid-murid Anand Kumar menjadi minder, bahkan ada yang akhirnya pergi karena merasa terintimidasi dengan jauhnya jarak kelas sosial antara mereka. Rasa minder itu menggerus kemampuan mereka, dan membuat mereka tak mampu berkonsentrasi ketika mengerjakan soal.

Komersialisasi Pendidikan
Selain ketimpangan sosial yang begitu nyata, permasalahan lain yang diangkat dalam film ini adalah pendidikan yang dikomersilkan. Bahkan, Menteri Pendidikan pun menjadi sosok penting di balik komersialisasi pendidikan di film ini.

Bagaimana Bimbingan Belajar milik Lallan Singh yang dilindungi oleh Menteri Pendidikan menangguk untung besar saat Anand Kumar menjadi salah satu guru. Lallan Singh berusaha mengeruk uang sebanyak mungkin dari para orangtua murid yang ingin anak-anaknya masuk ke IIT.

Anand Kumar dan Murid-muridnya
Sedangkan di sisi lain, ada banyak anak-anak miskin yang memiliki potensi besar namun terhalang biaya untuk mendapatkan akses belajar yang baik. Inilah yang menjadi alasan Anand Kumar untuk membuka kelas Super 30.

Aksi Heroik dan Narasi Kisah yang Janggal
Sama dengan di film, aksi Anand Kumar di dunia nyata mendapatkan banyak tentangan dan intimidasi, bahkan setahun sebelum film ini dirilis, Anand Kumar masih mendapatkan ancaman dan intimidasi dari berbagai pihak.

Aksi heroik dalam film ini memang menjadi salah satu bumbu yang menarik, meskipun aksi heroik yang dilakukan para murid Super 30 berkaitan dengan keilmuan yang mereka dapatkan, akan tetapi terasa janggal ketika tiba-tiba mereka mendapatkan momen melawan preman dan bisa membuktikan keilmuan mereka. Yah, tapi karena ini film, aksi yang terkesan mengada-ada pun bisa dimaafkan, karena memang tidak semua hal di film ini adalah bagian dari kisah nyata, hanya sekitar 90% nya saja.

Selain itu, narasi kisah dalam film ini juga terasa janggal. Di awal film, terlihat bahwa yang mengisahkan Super 30 adalah Fugga, salah satu murid pertama Anand Kumar. Kisah mengambil alur mundur cerita kehidupan Anand Kumar sejak ia mendapatkan medali penghargaan dari Menteri Pendidikan. Hal ini terasa janggal, karena dari seorang Fugga bisa mengambil alur cerita yang detail dari sosok Anand Kumar, termasuk soal kisah cintanya.

Terlepas dari kekurangan film ini, film ini sangat layak untuk ditonton oleh para orangtua, para pendidik, juga para murid yang memiliki impian untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Secara keseluruhan saya memberikan nilai bintang 4/5 untuk film ini, karena berhasil menampilkan kisah biografi yang menginspirasi dan dapat menggugah penontonnya, khususnya dalam hal pentingnya pendidikan dalam kehidupan. (*)
Read More

10 HOAX SEPUTAR VIRUS CORONA DAN COVID-19

Rabu, April 01, 2020

Beberapa bulan terakhir, pemberitaan tentang Virus Corona membanjiri ruang-ruang keseharian kita. Di sosial media, di grup-grup whatsapp, bahkan di obrolan sehari-hari antar anggota keluarga, sehingga menimbulkan kecemasan

Banyak informasi yang valid, namun tak sedikit hoax yang bermunculan dan diyakini oleh masyarakat. Hal ini tentunya bisa menjadi sangat berbahaya, tak hanya karena kesalahan penerimaan informasi saja, namun juga bisa berbahaya karena menimbulkan kepanikan dan chaos. 

Keadaaan Dunia diserang Virus Corona (Sumber: Shutterstock)

Hoax bisa menyebar begitu cepat, dan sayangnya juga cepat sekali dipercaya oleh orang-orang yang minim akses informasi dan malas untuk mencari data klarifikasi. Sebelum lanjut membicarakan hoax yang beredar, perlu diketahui dulu nama virus ini adalah SARS-Cov-2, dan untuk nama penyakitnya adalah COVID-19, jangan sampai keliru, ya. Lalu apa saja hoax yang beredar di masa penyebaran Virus Corona dan penyakit Covid-19 ini?

      1.      Virus Corona Mati di Suhu Panas

Hoax dan Fakta tentang Suhu Panas dan Covid-19
Virus bisa menular dimana saja, termasuk juga di suhu panas. Suhu panas mungkin bisa membat virus melemah, namun tidak membuat virus mati. Jadi tidak benar jika virus bisa mati di suhu 26-27o celcius.

Trus kalau untuk anjuran berjemur matahari gimana? Kalau untuk anjuran berjemur matahari itu tujuannya bukan agar virus mati ya, tapi untuk meningkatkan imun tubuh agar lebih kuat menghadapi virus yang masuk ke tubuh.
  
      2.     Mandi Air Panas dapat Mencegah Virus Corona

Hoax dan Fakta Air Panas dan Covid-19
Manusia adalah makhluk hidup berdarah panas, jadi meskipun suhu di seitar kita berubah-ubah, tubuh akan berusaha untuk tetap mempertahankan suhu tubuh di kisaran 36,5-37o C. Jadi tidak benar bahwa mandi air panas dapat mencegah SARS-CoV-2 masuk ke dalam tubuh.

      3.     Virus Corona Menular Lewat Gigitan Nyamuk. 

Hoax dan Fakta Gigitan Nyamuk dan Covid-19
Virus SARS-CoV-2 menular lewat droplet yang keluar saat pasien bersin atau batuk, jadi tidak benar jika SARS-CoV-2 bisa menular lewat gigitan nyamuk. Oleh sebab itu, apabila sakit batuk atau flu, pasien harus menggunakan masker, agar droplet tidak menyebar ke orang-orang di sekitarnya.

Droplet ini tidak melayang-layang di udara, karena ia memiliki berat dan akan jatuh ke permukaan, oleh sebab itu, sebisa mungkin selalu mencuci tangan dan kurangi menyentuh bagian wajah. 

      4.     Hand Dryers dapat Membunuh Virus

Hoax dan Fakta Mesin Pengering Tangan dan Covid-19
Penggunaan hand dryers atau mesin pengering tangan tidak bisa membunuh virus, ia justru memiliki resiko menyebarkan patogen lain karena menghasilkan angin. Bahkan WHO saja merekomendasikan agar sebaiknya menggunakan tisu daripada menggunakan hand dryers.

      5.     Thermal Scanner dapat Mendeteksi Virus Corona

Hoax dan Fakta Thermal Scanner dan Covid-19
Thermal Scanner hanya bisa digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh saat demam, namun tidak dapat mendeteksi tubuh yang terinfeksi virus corona. Tidak semua tubuh yang demam terjangkit virus corona, oleh sebab itu perlu dilakukan tes lebih lanjut seperti swab test untuk mendeteksi adanya virus corona di tubuh atau tidak.

     6.     Menyemprotkan Alkohol dan Klorin ke Anggota Tubuh dapat Membunuh Virus Corona. 

Hoax dan Fakta seputar Alkohol dan Covid-19
Saat ini banyak banget masyarakat yang melakukan penyemprotan alkohol dan klorin ke anggota tubuh dengan alasan agar virus corona mati. Bisa jadi cara ini memang dapat membunuh virus yang ada di permukaan tubuh agar tidak menyebar ke permukaan lain.

Akan tetapi, WHO tidak menganjurkan cara ini karena penyemprotan pada permukaan tubuh dapat membahayakan selaput membran mukosa seperti mata dan mulut.

Jadi, dibandingkan melakukan penyemprotan di permukaan tubh, lebih dianjurkan setelah datang dari bepergian langsung mandi dan mencuci baju sendiri sebelum bercengkerama dengan keluarga.

      7.      Mengkonsumsi Bawang Putih dapat Mencegah Corona

Hoax dan Fakta Bawang Putih dan Covid-19
Bawang putih memang memiliki banyak khasiat, namun belum ada penelitian ilmiah bahwa bawang putih bisa mencegah penularan Covid-19. Meskipun begitu, tak ada salahnya untuk mengkonsumsi bawah putih dan tetap harus rajin cuci tangan dengan sabun.
      
      8.     Antibiotik dapat Mencegah Penularan Covid-19

Hoax dan Fakta Antibiotik dan Covid-19
Beberapa hari terakhir, banyak yang mencari antibiotik amoxilin untuk mencegah penularan Covid-19. Padahal, Antibiotik gunanya untuk melawan bakteri, sedangkan apabila ingin melawan virus, menggunakan antivirus, dan sampai sekarang antivirus atau vaksin SARS-CoV-2 belum ditemukan. 

      9.       Hand Sanitizer Lebih Baik dari Sabun

Hoax dan Fakta Hand Sanitizer, Alkohol, dan Cuci Tangan
Sejak kasus Covid-19 meningkat di Indonesia, banyak orang berbondong-bondong membeli hand sanitizer dan alkohol. Bahkan, saat ini banyak orang menjual hand sanitizer atau alkohol disinfektan yang tidak jelas komposisinya.

Padahal, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,lebih direkomendasikan daripada menggunakan hand sanitizer. Gunakan hand sanitizer hanya saat tidak ada air saja. 


      
      10.Berkumur Air Garam dapat Membunuh Virus Corona

Banyak beredar di sosial media dan whatsapp grup bahwa kumur-kumur menggunakan air garam dapat membunuh virus corona. Tentu saja ini hoax, ya. Garam memang dikenal sebagai antibakteri alami, tapi tidak terbukti bisa digunakan untuk membunuh virus

Nah, itu dia 10 hoax seputar virus corona dan covid-19 yang tidak perlu dipercaya, apalagi di era pemberitaan yang masif seperti sekarang ini. Biasakan untuk mencari beragam sumber informasi untuk kroscek kebenaran data yang kita terima, jangan sampai kita menerima mentah-mentah informasi yang datang kepada kita, dan lebih berbahaya lagi jika kita ikut menyebarkan informasi hoax tersebut. Hoax apa lagi nih yang pernah kamu dengar seputar virus corona dan covid-19?  
Read More