Satu dekade terakhir, perkembangan industri kosmetik dan skincare di Indonesia sangatlah pesat, apalagi dengan adanya media sosial dan e commerce yang akhirnya membuat banyak orang lebih mudah mengakses serta mendapatkan kebutuhan seputar dunia kecantikan.
Berbeda dengan masa remaja anak 90-an, di mana kebutuhan kulit yang dimiliki hanya berkisar bedak dan handbody saja. Namun untuk remaja masa kini bisa dibilang lebih aware dengan kondisi kulit mereka, sehingga penggunaan serum, exfoliator, sunscreen tidak menjadi hal yang baru, bahkan bisa dibilang lumrah dan sangat perlu.
Skincare dan FOMO
Munculnya beragam merk skincare di pasaran, menjadikan bermunculan juga para beauty vlogger atau beauty influencer yang selalu dinanti saran dan rekomendasinya. Alhasil brand-brand skincare tersebut berlomba-lomba menggaet Brand Ambassador yang sekiranya mampu menarik konsumen, dari artis-artis papan atas Indonesia, hingga artis-artis Korea.
Masuknya Halyu Wave Korea Selatan ke Indonesia memang memiliki dampak di berbagai lini, salah satunya di bidang kecantikan. Saat ini kecantikan perempuan Korea Selatan menjadi acuan bagi banyak perempuan di Indonesia, sehingga skincare-skincare dengan embel-embel ‘Korea Selatan’ baik itu brand ambassador maupun bahan yang digunakan produk tersebut, menjadikannya laris manis di pasaran.
Industri Skincare di Indonesia memang sedang naik daun, sehingga tak sedikit dari para konsumen yang menjadi FOMO atau takut ketinggalan dengan tren di dunia kecantikan. Saat ada produk baru, misalnya serum wajah dari brand A, maka konsumen akan bergegas untuk membeli produk tersebut, padahal di sisi lain, serum wajah yang digunakannya sebelumnya belum habis.
Alhasil, banyak botol-botol skincare yang menumpuk di rumah atau kos karena pemiliknya beralih ke skincare baru dengan alasan FOMO.
Bahan Alam dan Daya Tarik Skincare
Daya tarik lain dari skincare Korea Selatan adalah penggunaan bahan-bahan alami seperti Aloe Vera, Snail Slime, Centella Asiatica (pegagan), Mugwort, juga Jeju Orange. Beauty Enthusiast tentunya tak asing dengan produk kecantikan dengan bahan-bahan tersebut.
Namun, apakah teman-teman juga tahu bahwa sebenarnya di Indonesia juga banyak bahan alam yang bisa digunakan untuk bahan baku skincare? Salah satunya adalah mentega Tengkawang yang berasal dari pohon Tengkawang.
Pohon Tengkawang sendiri merupakan pohon yang tumbuh di hutan adat Kalimantan Barat. Pohon Tengkawang memiliki buah yang bisa diolah menjadi mentega Tengkawang. Biasanya orang-orang di Kalimantan Barat menggunakan mentega dari buah Tengkawang untuk memasak sehari-hari. Dan selain itu, ternyata mentega Tengkawang ini juga bermanfaat untuk bahan pembuatan skincare. Seperti yang disampaikan oleh Yenni Angreni, founder Arcia dalam acara online gathering bersama #EcoBloggerSquad, dengan tema "Glow & Grow: Beauty that Rebuilds" pada 25 April 2025 lalu.
Produk-produk Arcia yang dibuatnya terus berkomitmen untuk menjadi produk kecantikan yang berkelanjutan. Selain dari sisi bahan, juga dari sisi kemasan. Jika produk-produk lain berinovasi dengan kemasan menarik atau stylish. Namun, Arcia tetap berkomitmen untuk memberikan kemasan yang bisa didaur ulang oleh bank sampah. Jika bank sampah belum mampu mengolah kemasan tersebut, maka Arcia belum bisa mengganti kemasannya. Jika Arcia mampu melakukannya, kita sebagai konsumen juga diharapkan bisa mendukung gerakan sustainable beauty ini.
Pada acara Online Gathering tersebut, para blogger juga diajak untuk membuat lip balm sendiri dari bahan mentega Tengkawang yang memiliki beragam manfaat untuk kulit. Dengan lebih mengenal keanekaragaman hayati yang bermanfaat, tentunya diharapkan pula tumbuh kesadaran akan pelestarian alam dan lingkungan lewat penggunaan produk kecantikan.
Gerakan Konsumen untuk Sustainable Beauty
Konsumen adalah titik akhir penggunaan skincare, oleh karena itu sustainable beauty dapat berjalan jika mendapat dukungan dari para pengguna skincare.
Dalam buku “Industri Kosmetik dan Lingkungan” yang diterbitkan oleh Tempo Publishing tahun 2024, dalam buku tersebut diulas bahwa sustainable beauty merupakan gerakan produk kecantikan berkelanjutan dimana berfokus pada tiga hal pokok, yaitu kulit, lingkungan, serta sosial.
Para pengguna skincare juga bisa melakukan hal-hal berikut untuk mendukung gerakan ini:
1. Memilih Produk Berbahan Alami Serta Organik
Pemilihan produk yang alami yang tidak hanya menawarkan manfaat bagi kulit, namun juga ramah lingkungan.
2. Pengemasan Produk yang Berkelanjutan
Pilih produk di mana brandnya juga mendukung penerapan penggunaan produk yang berkelanjutan dengan memperhatikan bahan olahan kemasannya yang bisa didaur ulang.
3. Beli Produk Sesuai Kebutuhan
Kenali jenis kulit dan tidak lagi FOMO ketika membeli produk skincare.
Yuk, jadi konsumen yang cerdas dengan memperhatikan dan menggunakan produk-produk kecantikan yang support dengan kondisi alam dan lingkungan. Apabila belum bisa beralih produk ke semua produk skincare ramah lingkungan, paling tidak kita sudah tahu dan paham bahwa untuk menjaga kecantikan bisa dengan cara yang mendukung keberlanjutan, dan itu bisa dimulai dari sekarang (*)