AKU MENULIS MAKA AKU ADA

Selasa, November 24, 2009



Jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB alias tengah malam, tapi beberapa orang yang terbagi dalam empat kelompok kecil masih asyik dengan apa yang ada di depannya. Ada yang menggunting, menempel, atau bahkan menulis dengan terkantuk-kantuk. Tapi, semua masih terlihat semangat. Sesekali mereka memandang jam dinding yang terpasang, masih ada waktu dua jam lagi untuk menyelesaikan.

Ini bukan acara belajar kelompok, atau bikin PR untuk tugas sekolah, tapi ini adalah salah satu dari rangkaian acara Workshop Jurnalistik untuk syarat wajib Crew baru LPM MISSI Fakultas Dakwah IAIN Walisongo yang diselenggarakan di Kelurahan Karang Sari Kendal Kec. Kota Kendal, 20-22 November 2009 lalu.

Acara yang mengusung tema "Aku Menulis Maka Aku Ada" ini diikuti oleh 21 mahasiswa calon Crew baru MISSI yang terbagi ke dalam 4 kelompok. Dan masing-masing kelompok diwajibkan untuk membuat majalah mini selama sehari semalam. Diawali dengan pengajuan proposal pra pembuatan majalah, hunting berita, pembuatan majalah, dan dipungkasi dengan evaluasi.

Hunting berita berkisar di daerah, Kelurahan Karang Sari, Alun-alun Kendal, GOR, dan sekitarnya. Yang lebih menantang, dalam workshop kali ini juga diadakan praktek fotografi, yang mana setiap kelompok harus menampilkan foto-foto berita yang diburu ke dalam majalahnya.

Secara kebetulan, nama keempat majalah ini sama-sama diawali huru M, yaitu Mars, Menara, Media Rakyat, dan Masyarakat Karya. Untuk menambah semangat, disediakan hadiah bagi pemenang, dan juara satu adalah Majalah Mars.

Acara ini menguji kekompakan untuk setiap kelompok, dan acara ini bukan merupakan akhir dari rangkaian acara MISSI, tapi merupakan babak baru untuk perjuangan dalam keluarga besar MISSI. Dan diharapkan pula, dari kegiatan ini tercipta jurnalis handal yang pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia yang bergelut dengan kertas dan pena.
Read More

KPI'S DAY FOR COMMUNICATION EXPO

Selasa, Juni 09, 2009



Akhirnya perhelatan akbar yang digeber oleh HMJ KPI 2009 Fakda IAIN Walisongo berwujud KPI'S DAY FOR COMMUNICATION EXPO berakhir dengan sukses. Acara yang berlangsung 25-28 Mei 2009 ini menghadirkan serangkaian acara yaitu, Rakornas KPI se-Indonesia, Seminar Lintas Budaya, Workshop Penulisan Fiksi dan Sastra, Lomba SMA se Kota Semarang dan MA se-Jawa Tengah, Lomba Mahasiswa se-IAIN Walisongo, KPI in Action dan Bazar.
Tak terasa perjuangan selama tiga bulan buat prepare acara ini nggak sia-sia, meskipun pada awalnya banyak cibiran dan pandangan sebelah mata oleh banyak pihak. Namun dengan penuh NIAT, TEKAD, dan yang pasti NEKAT, para punggawa panitia dan dikomando oleh Sang Ketupat(Ketua Panitia) Chanif Miftahuddin dan Sang Ketua HMJ Esta Ahditia membuktikan bahwa KPI is Powerfull, Wonderfull, dan Succesfull.
Rakornas sendiri dihadiri oleh 15 PTAI seluruh Indonesia yaitu dari Aceh, Palembang, Palangkaraya, Palu, Samarinda, Banjarmasin, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Surakarta, Surabaya, Yogyakarta, Kediri, Makassar, dan Wonosobo. Dan salah satu hasil Rakornas adalah pelaksanaan Kongres KPI I yang akan diadakan di UIN KAlijaga Yogyakarta November nanti.
Untuk Lomba News Reader SMA dan MA dimenangkan oleh SMA Nasima (juara I), MAN 1 Pemalang (juara II), SMA 13 Semarang (juara III), dan Lomba MAding dimenangkan oleh SMA 6 Semarang (juara I), SMA 7 Semarang (juara II), SMA 1 Limbangan (juara III) yang mana masing-masing juara mendapatkan Piala Walikota+ Piagam + Uang Pembinaan.
Rasanya plong sekaligus terharu saat berakhirnya acara ini, kebersamaan selama berbulan-bulan, jatuh-bangun, dan penuh tangis air mata terbayar sudah. Akhirnya kami dapat membuktikan bahwa sesuatu itu dapat terlaksana jika ada NIAT, TEKAD, dan KENEKATAN yang penuh semangat. Dan justru karena pandangan sebelah mata itulah yang menjadi motivasi bagi kami dalam terwujudnya acara ini.
Kerja keras dan kesungguhan menjadi harta berharga dalam sebuah organisasi.
BRAVO KPI!!!!
Read More

TAK SEKEDAR LEWAT MIMBAR

Jumat, April 10, 2009

Berdakwah kini tak hanya dilakukan lewat mimbar, dengan sorban, juga peci yang terpasang di atas kepala oleh seorang kyai, ustadz, atau ustadzah.
Dakwah adalah ajakan menuju kebaikan, dan kini bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa lewat tulisan, musik, juga film.
Cara berdakwah lewat film inilah yang dikembangkan oleh Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Dengan adanya Production House milik Laboratorium Fakda, mulai bermunculan pula lah para sineas-sineas muda yang menjadikan PH ini sebagai kawah candradimuka untuk menekuni dan menggapai cita-citanya di bidang broadcasting dengan tak mengesampingkan jiwa dakwah yang dimiliki.
Baru-baru ini, Fakda menggelar workshop perfilman, dari workshop ini diharapkan kemampuan mahasiswa di bidang broadcasting bisa lebih terasah. Dari sekian judul naskah skenario yang masuk dari peserta workshop, akhirnya terpilihlah naskah skenario "JURAS" karya Chamid Ihsanuddin, mahasiswa KPI angkatan 2005. "JURAS" mengisahkan adanya jurang asmara antara agus yang ternyata mencintai ibunya sendiri.
Setelah pemilihan naskah dipilih pula para crew film indie religi ini untuk menggarap dari proses shooting, editing, hingga finishing nantinya. Chamid yang merupakan penulis skenario, akhirnya didaulat pula menjadi sutradara.
Tak hanya pemilihan crew, untuk film ini pun diadakan audisi dan karantina untuk para pemainnya yang juga terdiri dari para mahasiswa dan dosen. Meskipun lelah shooting dari pagi sampai malam sejak 23 Maret, hingga harus rela ijin meninggalkan bangku kuliah untuk sementara waktu .Akhirnya acara shooting yang penuh teriakan action dan cut ini selesai 08 April lalu.
Nah...tugas para editor neh, bikin potongan-potongan scene jadi semakin baghoooeeessss.
Semoga karya dan dakwah kami tak hanya sampai disini....Itu harapan kami. Amien....
Read More

Puisi

Sabtu, Januari 31, 2009

PUNGKAS

Jangan lagi panggil aku
Dari sudut taman yang sama
Dalam ringkihan ringan tak beraturan
Serigala telah pergi
Hanya ada jejak kabur, juga raungan itu
Yang diredam hawa panas
Ceceran daun kuremas
Tertinggal dalam debu di sudut jendela
Redam sudah pucuk-pucuk edelweis
Didekap dingin peraduan yang garang
Tanah-tanah itu mulai marah
Ketika setengah tubuhku hilang
Ringkas sudah takdirku yang semu
Padam jua api di ujung rambutku
Menyisakan hitam, bukan putih, bukan pula merah

Laura at Shantytown 250109
Read More