SUCA 2015 : Menebar Tawa ke Seluruh Indonesia

Minggu, Desember 13, 2015



Tak terasa SUCA 2015 telah selesai, namun atmosfer tawa Stand Up Comedy Academy 2015 terbukti tak berhenti begitu saja. Stand Up Comedy Academy 2015 Indosiar telah berhasil menyihir para penonton seluruh Indonesia, penonton yang awalnya terpaku pada sinetron, telah beralih menjadi penonton setia Stand Up Comedy Academy 2015 Indosiar.

Sejak awal 2000-an, Indosiar memang selalu berhasil menawarkan suguhan acara menarik lewat ajang pencarian bakat yang menjadi booming dan disukai pemirsanya. Sejak AFI, Mamamia, Dangdut Academy Indosiar, dan yang teranyar adalah Stand Up Comedy Academy 2015. 

Ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat tentang acara Stand Up Comedy Academy Indosiar 2015 yang mulai ditayangkan perdana pada 5 Oktober 2015. Berikut ini adalah catatan menarik seputar gelaran SUCA Indosiar 2015 tersebut :

1. Acara Stand Up Comedy Stripping Pertama

Stand Up Comedy Academy Indosiar adalah acara stand up comedy pertama yang berani tayang stripping, setiap hari senin hingga hari kamis pukul 20:00 WIB. 

Ini adalah keberanian acara yang memiliki tagline ‘Lucunya Tuh Di sini’ ini, kepercayaan diri untuk menyuguhkan acara yang berbeda bagi masyarakat Indonesia ternyata berbuah manis dengan semakin dikenalnya Stand Up Comedy oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Siaran Indosiar yang memiliki jangkauan luas dan bisa ditangkap hingga ke pelosok Indonesia, memungkinkan banyak orang bisa menikmati acara SUCA Indosiar 2015. Ini menjadikan masyarakat pun mempunyai pilihan tontonan yang menarik serta menghibur.

Tayang stripping mengharuskan SUCA 2015 harus menyuguhkan comic yang berbeda setiap harinya, dengan membagi peserta menjadi 4 (empat) grup (yang 1 comic dieliminasi setiap harinya) adalah pilihan terbaik karena penonton tidak akan bosan karena mereka dapat menonton berbagai macam comic dengan materi serta persona yang berbeda setiap harinya.    

Pilihan untuk tayang stripping ini memang sebuah pilihan yang cerdas, dengan jadwal tayang yang singkat, sejak 05 Oktober 2015 hingga grand final pada 13 November 2015, menjadikan masyarakat pun menjadi semakin penasaran dengan kelanjutan SUCA Indosiar season 2.

2. Acara Stand Up Comedy Pertama di Jam Prime Time

Selain tayang stripping, SUCA 2015 adalah acara stand up comedy pertama yang berani tayang di jam prime time. Di tengah kepungan acara sinetron, Indosiar menjadi pioneer acara stand up yang tayang di jam prime time. Sebenarnya ini menjadi pertaruhan bagi Indosiar, bukan hanya karena penonton Indonesia masih menjadikan sinetron sebagai tontonan primadona, tapi juga karena stand up comedy belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Jika dilihat dari komentar yang ada di media sosial, khususnya twitter, awalnya banyak yang memberikan komentar miring bahwa SUCA 2015 tidak akan sukses. Namun, semua komentar miring itu akhirnya terbantahkan, sejak episode perdana, SUCA 2015 telah berhasil menyita perhatian masyarakat. Ini terbukti dari rating/share SUCA 2015 yang selalu tinggi dan selalu menjadi trending topic di twitter. 

3. SUCA Tak Membedakan Peserta

Memang benar apa kata Pandji dalam blognya bahwa stand up comedy itu bukanlah milik satu stasiun televisi saja. Tidak ada comic TV A, comic TV B, atau comic TV C. Comic adalah comic, mereka menebarkan tawa untuk semua orang, bukan untuk golongan tertentu saja. 

Hal ini pun bisa dilihat bahwa SUCA 2015 yang tidak membedakan peserta, baik itu yang sudah sering tampil di televisi seperti Yudha Keling, Beni, Lolox, dan Heri Hore ataupun comic yang belum pernah seperti Musdalifah yang justru berhasil menyabet juara 3. 

Ini menunjukkan jika SUCA 2015 memang memandang kualitas, bukan memandang frekuensi seringnya tampil di televisi.  

4. Juri yang Mumpuni

Selain Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah, kehadiran Raditya Dika, Pandji, dan Ernest Prakasa sebagai juri memang menjadi magnet tersendiri bagi. Selain karena mereka adalah comic yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya di dunia stand up comedy, kehadiran Radit, Pandji, dan Ernest juga menjadi tanda bahwa Indosiar benar-benar serius ingin melahirkan comic-comic yang berkualitas lewat acara Stand Up Comedy Academy Indosiar 2015 ini. 

Kenapa juri SUCA begitu banyak? Bukankah hanya Radit, Pandji, dan Ernest saja sudah cukup? Lalu kenapa harus ada Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah? 

Kehadiran juri yang notabene dari dua generasi yang ‘berbeda’ ini menurut saya adalah cara yang jitu untuk menarik penonton. Radit, Pandji, dan Ernest untuk menarik penonton generasi muda yang sudah kenal dekat dengan sosok mereka. Sedangkan Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah untuk menarik penonton dari generasi tua yang memang lebih mengenal mereka. Meskipun Abdel juga seorang comic, tapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai pemain sinetron dan sebagai host pendamping Mamah Dedeh.   

Ketika salah satu dari Raditya Dika, Pandji, dan Ernest, SUCA Indosiar 2015 juga seringkali mendatangkan juri tamu dari kalangan comic, sebut saja di antaranya Babe Cabita, Ge Pamungkas, dan Kemal Pahlevi. Ini menunjukkan jika SUCA Indosiar 2015 memang ingin terus menjaga pakem standarisasi kualitas penilaian para finalis yang tampil.  

5. Host SUCA dan Mata Pelajaran Stand Up Comedy

Awalnya saya sempat bingung kenapa Host acara SUCA Indosiar 2015 adalah Gading Marteen, Gilang DIrga, dan Andhika Pratama yang notebene-nya masih awam dengan dunia stand up comedy. 

Akan tetapi semakin ke sini, saya semakin paham kenapa host yang dipilih adalah Gading, Gilang, dan Andhika, yaitu dikarenakan trio host ini secara tidak langsung mewakili para penonton yang juga masih banyak tidak paham dengan istilah-istilah asing di dunia stand up comedy. 

Pertanyaan-pertanyaan Gading, Gilang, serta Dhika kepada peserta, juri, maupun mentor menjadi pengetahuan baru bagi penonton. SUCA 2015 seperti sebuah sekolah, dimana penonton sedang belajar mata pelajaran stand up comedy dengan segala teori, tekhnik, serta istilah asing seperti act-out, punch line, persona, beat, dan masih banyak lagi. Saya yakin banyak ilmu tentang stand up comedy ini yang terserap oleh para host dan penonton, hal ini memang terbukti dengan tampilnya para host untuk stand up comedy yang ternyata menghasilkan ledakan tawa penonton karena materinya ‘Grrrrrrrrr nya berantakan’.    

6. Benang Merah Tawa

SUCA 2015 berhasil menghadirkan konsep stand up comedy yang berbeda, selain karena adanya pembagian finalis per grup, juga ada mentor untuk para peserta. Untuk mentor para finalis, adalah para comic yang sudah banyak malang melintang di dunia stand up comedy, yaitu Isman HS, Daned Gustama, Gilang Bhaskara, Mosidik, Arief Didu.

Keberadaan mentor yang juga hadir di panggung ini menjadikan benang merah tawa terasa semakin panjang. Jadi, bukan hanya para finalissaja yang berhasil menghasilkan tawa penonton, akan tetapi juga para juri, host, dan mentor berhasil mengulurkan benang merah tawa yang membuat para penonton tak berhenti tertawa. 

7. Bintang Tamu Istimewa

Setiap episode, SUCA Indosiar 2015 kerap menampilkan bintang tamu, tak hanya dari para comic, tapi juga dari kalangan selebritis. Sebut saja Saipul Jamil dan Zaskia Gotik. 

Kehadiran Saipul Jamil yang menjadi bahan Roasting (Rangkaian joke yang dilontarkan comic untuk meledek seseorang yang dijadikan sasaran) pada penampilan 4 (empat) besar.

Selain Saipul Jamil, ada pula bintang tamu yang menurut saya kahadirannya paling epic diantara bintang tamu lainnya, yaitu Zaskia Gotic yang datang khusus untuk memberi kejutan pada Cemen di malam Grand Final SUCA 2015. 

Kenapa saya bilang paling Epic? Karena Cemen seringkali menggunakan Zaskia Gotic sebagai bahan materi dalam stand up nya atas dasar rasa suka fans kepada artis juga atas dasar kedekatan sebagai warga Cikarang. 

8. Grand Final yang Selalu Terkenang

Bagi saya, malam Grand Final SUCA 2015 adalah salah satu episode terbaik dari SUCA 2015. Selain karena Cemen, Ephy, dan Musdalifah sebagai tiga besar berhasil membangun tawa maksimal penonton. Malam Grand Final juga menjadi sejarah acara stand comedy yang mendapat rating share tertinggi yaitu 6,6/34%, serta menempati Tranding Topic Indonesia di posisi pertama. 

Pada malam Grand Final juga menjadi malam yang penuh tawa, tak hanya karena penampilan para finalis, tapi juga karena kehadiran Zaskia Gotic yang khusus datang untuk menemui Cemen.

Cemen tentunya sangat terkejut ketika Zaskia Gotic datang, dan menghadiahinya kecupan serta ‘folback’ di instagram Cemen. Malam Grand Final SUCA 2015 akhirnya menghasilkan Cemen sebagai juara 1, Ephy sebagai juara 2, serta Musdalifah sebagai juara 3. 

Acara Stand Up Comedy Academy 2015 memang banyak memberikan konsep yang berbeda serta menjadi suguhan yang menarik bagi penonton. Ada banyak kelebihan dalam acara Stand Up Comedy Academy 2015, meski begitu bukan berarti tidak ada kekurangan. Salah satu kekurangan yang menurut saya cukup mencolok adalah tampilan panggung SUCA 2015 pada saat Grand Final yang terasa biasa saja.

Seharusnya panggung Grand Final harus berbeda dan lebih megah, tampilan panggung Grand Final yang tak berubah membuatnya menjadi panggung Grand Final rasa Audisi. Kenapa tata panggung penting? Selain karena menjadi tontonan yang istimewa untuk penonton, juga sebagai penghargaan bagi para finalis 3 besar yang sudah berhasil melaju ke Grand Final.

Demikian hasil review saya untuk acara Stand Up Comedy Academy Indosiar 2015. Selamat untuk Cemen, Ephy, dan Musdalifah sebagai juara SUCA 2015, serta tak lupa saya ucapkan terima kasih untuk Indosiar dan Stand Up Comedy Academy 2015 yang telah berhasil menebarkan tawa ke seluruh Indonesia.(*)

Posting Komentar