Nurul Indriyani, Sosok #MudaBikinBangga yang Berjuang untuk Anak dan Perempuan Indonesia

Senin, Oktober 31, 2016


Cerdas, cantik, dan inovatif, itulah kesan pertama saya saat bertemu dengan sosok Nurul Indriyani, seorang aktifis muda yang berjuang untuk kesetaraan hak anak dan perempuan. Usianya masihlah belia, yaitu 18 tahun, di saat teman-teman seusianya sibuk dengan foto-foto selfie di sosial media atau belanja online untuk memenuhi hasrat tampil dengan busana kekinian, maka Nurul lebih akrab dan sibuk dengan gerakan kampanye tentang kesetaraan hak anak dan perempuan, bahkan aktifitasnya ini telah dilakukannya sejak beberapa tahun lalu.   

Nurul Indriyani

Nurul memang berbeda dengan gadis-gadis lain seusianya, ia memiliki pemikiran yang maju, dan yang pasti, ia tak hanya berjuang untuk masa depannya sendiri, namun ia juga memperjuangkan masa depan anak-anak dan perempuan di Indonesia lewat gerakan kampanye pencegahan pernikahan dini. 

Nurul bukanlah anak yang berasal dari kota besar, karena ia lahir dan dibesarkan di sebuah dusun kecil di Kabupaten Grobogan yang sebagian masyarakatnya adalah petani. Meski begitu, ia memiliki cita-cita tinggi, ia ingin menyebarkan pemikiran bahwa pernikahan dini bukanlah solusi untuk masa depan.

“Saya melakukan kampanye pencegahan pernikahan dini ini karena terinspirasi dari kisah nyata ibu saya yang menikah di usia 15 tahun dan melahirkan saya di usia 16 tahun,” kisah Nurul ketika saya menemuinya di rumahnya di dusun Karang Sari, Desa Padang, Kecamatan Tanggung Harjo, Kabupaten Grobogan.

Saya terhenyak mendengar penuturan Nurul, namun Nurul membenarkan bahwa kisah itu benar adanya, dan karena pernikahan dini tersebut, ibunya pun harus membenamkan cita-citanya untuk menjadi seorang bidan.
Karena kisah ibunya inilah, Nurul bertekad bahwa ia tak ingin menikah dini dan ingin pula menyebarkan pemikirannya ini pada masyarakat. Ia pun mengawalinya dengan bergabung di kelompok Anak PPAD (Persatuan Pelajar Anak Desa) di desanya.

Saat Nurul menjadi ketua PPAD di tahun 2012, ia melakukan kegiatan survey tentang pernikahan dini dan hasilnya cukup mencengangkan. Dalam kurun watu 5 tahun (2007-2012), telah terjadi 31 pernikahan usia anak, 26 pernikahan anak perempuan, dan 5 pernikahan anak laki-laki, dengan usia rata-rata 15-18 tahun.
Masyarakat yang tinggal di kampungnya memang masih berpikiran bahwa anak gadis yang sudah baligh harus segera dinikahkan jika tidak ingin menjadi perawan tua, cara berpikir inilah yang ingin diubah oleh Nurul, karena pernikahan dini tidak hanya berakibat pada putusnya cita-cita, namun juga pada kasus cerai dan KDRT yang rentan terjadi pada rumah tangga pelaku pernikahan dini.   

Meski awalnya banya dipandang sebelah mata oleh masyarakat, namun Nurul tak menyerah, ia tetap berjibaku dan berjuang agar masyarakat bisa berpikir lebih terbuka bahwa pernikahan dini akan mendatangkan banyak kerugian. 

Dari Sudut Desa Hingga ke Negeri Obama
Ingin kampanyenya tentang pencegahan pernikahan dini dapat diterima oleh masyarakat yang lebih luas lagi, Nurul pun bergabung ke forum-forum anak yang lebih besar, seperti Forum Anak Kabupaten Grobogan dan Organisasi Plan Indonesia. 

Kerja kerasnya untuk mencegah pernikahan dini dan perjuangannya untuk kesetaraan hak anak ini pun mulai membuahkan hasil, salah satunya adalah dari jumlah pernikahan dini di desanya yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Atas kiprahnya dalam kampanye pencegahan pernikahan ini pula, Nurul Indriyani banyak diganjar beragam penghargaan, seperti; Anak Berprestasi di Bidang Pencegahan Pernikahan Dini, Kesetaraan Jender, dan Perluasan Akses Anak untuk Bersekolah – Hari Anak Nasional 2012, Pemuda Pelopor Bidang Sosial, Budaya, Pariwisata dan Bela Negara Tingkat Provinsi Jawa Tengah – Hari Sumpah Pemuda 2015,  Duta Kampanye BIAAG (Because I Am A Girl) Plan Indonesia. BIAAG, dan yang teranyar Nurul juga meraih penghargaan dari Kemenpora pada puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2016 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Bersama Ibu Linda Gumelar (Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan)

Menerima Penghargaan dari Gubernur Jateng, Bp. Ganjar Pranowo

Menerima Penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga

Tak hanya berprestasi di tingkat regional dan nasional saja, namun Nurul juga memiliki prestasi di tingkat Internasional. Pada tahun 2012, menjadi perwakilan Indonesia dan Asia pada Forum International Day of The Girl, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. 

Bersama Para Delegasi Forum International Day of The Girl

Menjadi Pembicara di Forum International Of The Girl

Bahkan, yang lebih membanggakan lagi, karena kiprahnya dalam pencegahan pernikahan dini di Indonesia, Nurul juga mendapatkan kehormatan untuk berpidato dalam forum internasional tersebut.

Langkah Nurul tentunya masih panjang, mahasiswi semester 3 Hubungan Internasional, FISIP Universitas Diponegoro ini masih dan akan terus mewakili suara anak dan perempuan agar mendapatkan kesetaraan serta hak-haknya untuk meraih masa depan yang lebih baik. .

Perjalanan Nurul Indriyani dari sudut desa hingga negeri Obama untuk mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini menunjukkan bahwa kerja keras haruslah ada dalam setiap cita-cita, yang terpenting adalah selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan akan selalu memeluk mimpi setiap hambaNya.

Selain itu, sosok Nurul juga menjadi bukti bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk menyuarakan kebaikan, karena menjadi sosok #MudaBikinBangga bukanlah tentang bagaimana mencapai kesuksesan seorang diri, namun bagaimana menjadi seseorang yang dapat menyebarkan kebaikan kepada banyak orang, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya.   

Pemuda Indonesia Bukanlah Katak dalam Tempurung
Sebagai seorang yang masih belia, Nurul Indriyani juga mengajarkan pada kita bahwa sebagai pemuda harapan masa depan Indonesia haruslah bisa berpikiran terbuka, mau mengenal dunia lebih luas sehingga tidak menjadi katak dalam tempurung.

Bayangkan jika dulu Nurul memilih tetap menjadi katak dalam tempurung dan menerima nasib seperti anak-anak seusianya di kampung sehingga harus menikah di usia belia. Tentunya Nurul tidak akan pernah bisa menyuarakan nasib anak-anak Indonesia hingga ke skala dunia.    

Oleh karena itu, untuk menjadi pemuda Indonesia yang memiliki pemikiran terbuka, tentunya kita harus banyak membaca dan mengetahui segala perkembangan dan permasalahan yang terjadi di sekitar kita, seperti di dunia pendidikan, politik, ekonomi, sosial kebudayaan dan lain sebagainya agar kita bisa merumuskan solusi seperti apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Lalu bagaimana kita bisa mengetahui beragam perkembangan dan permasalahan yang ada di sekitar kita? Apakah kita perlu berlangganan beragam koran setiap hari? Ataukah kita harus menonton televisi selama berjam-jam? 

Tak perlu pusing, karena di era digital ini, segala perkembangan dunia dapat kita temukan di ujung jari, yaitu lewat aplikasi KURIO. Aplikasi ini terbilang sumber berita terlengkap yang ada dalam satu aplikasi, karena segala macam berita ada di aplikasi ini, dari berita kategori News, Sport, Life, Celebrity, Tekno, Travel, dan masih banyak lagi. 

Trending di Aplikasi Kurio

Top Stories di Aplikasi Kurio

Top Videos di Aplikasi Kurio

Ragam Tab Manajemen di Aplikasi Kurio

Bahkan, yang lebih memudahkan pengguna, dalam aplikasi ini juga tersedia kategori Top Stories, dan Trending, sehingga kita tidak akan ketinggalan untuk mengetahui dan membaca berita terkini yang sedang hangat dibicarakan atau disorot oleh masyarakat. Aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk mengatur topik apa yang disukai dan ingin dibaca.

Kini, tak perlu lagi berlangganan beragam jenis koran, atau menginstal beragam aplikasi berita, karena dalam KURIO ini memunculkan berita dalam bentuk tulisan dan video dari berbagai sumber yang terpercaya dan kredibel, seperti Antaranews.com, Sindonews.com, Liputan6.com, Viva.co.id, Merdeka.com, Tribunnews.com, Metrotvnews.com. 

KURIO juga selalu setia memberikan notifikasi atau pemberitahuan jika ada berita penting tersedia, sehingga kita tidak perlu takut ketinggalan untuk membaca berita terkini. Tak ingin menjadi pemuda yang memiliki pemikiran seperti katak dalam tempurung? Segera instal aplikasi KURIO di google playstore untuk menemukan kabar terkini tentang Indonesia juga dunia.(*)

2 komentar