Menyingkap Pesona Wajah Madura

Minggu, November 30, 2014



             Negeri Indonesia diciptakan Tuhan dengan segala macam pesonanya, dari Sabang hingga Merauke, dari Timor hingga Talaut. Akan tetapi, bagi orang mancanegara, ketika membicarakan Indonesia sama dengan (hanya) membicarakan Pulau Bali. Padahal, Indonesia tak hanya Bali, masih banyak tempat di negeri ini yang menyimpan pesonanya, salah satunya adalah Pulau Madura.

Peta Pulau Madura (Sumber : penelusurrelmati.wordpress.com)
            Bagi saya, Madura memiliki kesan dan kisah tersendiri, karena beberapa tahun terakhir saya sangat berhasrat bisa menjelajah Madura secara keseluruhan, tidak hanya sekadar menyeberang jembatan Suramadu kemudian berbalik pulang seperti yang pernah saya lakukan pada tahun 2010.

          Sebelumnya, seperti orang kebanyakan, pengetahuan tentang Madura yang saya dapat dari buku-buku Ilmu Pengetahuan Sosial di bangku sekolah sangatlah minim, karena pengetahuan tentang Madura dari buku teks pelajaran hanya sebatas sebutan Madura sebagai Pulau Garam dan sebuah wilayah yang memiliki kesenian khas Karapan Sapi, ya, hanya sebatas itu.    

            Pengetahuan saya tentang Madura sedikit bertambah ketika pada tanggal 10 Juni 2009, jembatan Suramadu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Akan tetapi ternyata euforia jembatan Suramadu ini tak membuat banyak orang untuk terlalu lama terpesona, termasuk sama yang saat tahun 2010 sudah merasa puas hanya dengan melewati jembatan Suramadu dan mengagumi kegagahan Suramadu meski hanya sekilas. 

            Hingga kemudian, pandangan saya terhadap Madura berubah 180 derajat. Ketika saya duduk di bangku kuliah dan mengenal banyak kawan dari Madura, saya mendapat banyak cerita tentang budaya Madura, religiusitas masyarakatnya, serta harta karun keindahan alam yang belum tersentuh modernitas. Dari cerita-cerita kampung halaman mereka itu barulah saya mengerti, memahami, bahkan diam-diam saya telah jatuh cinta dengan Madura dan segala pesona yang dimilikinya.  

            Suatu ketika, karena rasa cinta yang diam-diam tumbuh itu, saya mengatakan pada sahabat saya jika Madura menjadi tempat yang sangat ingin saya jelajahi. Mendengar keinginan saya itu, sahabat saya yang berasal dari Ibu Kota Jakarta menjadi heran, “Mau apa ke Madura? Memangnya di Madura ada apa, sih?” begitulah yang dikatakan sahabat saya. Dan saya yakin bukan hanya sahabat saya yang memiliki keheranan seperti itu, tapi juga banyak masyarakat di Indonesia yang tidak tahu akan potensi wisata dan pesona keindahan Madura.  

            Dari pertanyaan sahabat saya itu menjadi contoh bahwa memang benar masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu akan potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh Madura. Kenapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa alasan yang mempengaruhi, yaitu kurangnya promosi wisata Madura, dan kurangnya optimalisasi potensi wisata Madura.
  
              Perkembangan Wisata Madura, Antara Harapan dan Tantangan
           Setiap orang tentunya memiliki keinginan untuk melihat negaranya maju dan dikenal hingga ke seantero dunia, termasuk juga saya. Meskipun saya bukan orang Madura, tapi saya adalah orang Indonesia yang mana Madura adalah bagian di dalamnya. 

 Dan siapa sangka, karena mendengar banyak kisah dari kawan tentang kampung halamannya, kini saya telah benar-benar jatuh cinta pada Madura dengan segala potensi dan pesonanya, dan saya memiliki harapan jika suatu hari nanti Madura bisa menjadi sebuah tempat yang dijadikan pilihan untuk dikunjungi dan semakin dikenal, tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia karena memang Madura memiliki banyak potensi yang layak sebagai destinasi wisata.   

Jembatan Suramadu (Sumber : www.gameedukasi.com)

       Sebelum menjabarkan apa saja potensi wisata Madura yang harus dioptimalkan untuk menarik wisatawan ke Madura dan apa saja yang harus dilakukan untuk promosi wisata Madura, ada  baiknya lebih dulu diketahui serta dianalisis apa saja Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), yang dimiliki Madura, dan apa saja Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) yang dihadapi oleh Madura.

a.      Strengths (Kekuatan)
  •  Potensi Alam
  • Budaya Madura
  • Sumber Daya Manusia
b.      Weakness (Kelemahan)
  • Kurangnya optimalisasi potensi yang dimiliki
  • Minimnya sarana dan prasarana pendukung 
c.       Opportunities (Peluang)
  •  Menjadi Tujuan Wisata Alam
  •  Menjadi Tujuan Wisata Budaya
  • Menjadi Tujuan Wisata Religi
  •  Bidang Teknologi Informasi
d.      Threats (Ancaman)
  • Perekonomian dan Pembangunan Madura tidak berkembang

Dari penjabaran Kekuatan, Kelemahan, Peluang, serta Ancaman yang dihadapi ada tiga hal utama yang menjadi kekuatan Madura, yaitu Potensi Alam, Budaya Madura, dan Sumber Daya Manusia. 

Sebagai sebuah wilayah yang memiliki jalur pantai, ini tentunya menjadi kelebihan Madura dengan pantai-pantai indah yang dimilikinya. Budaya Madura yang unik dan khas juga adalah kekuatan yang bisa dioptimalkan, selain itu Sumber Daya Manusia atau masyarakat Madura yang memiliki nilai keakraban dan kekerabatan yang khas juga menjadi kekuatan bagi Madura. Teknologi yang saat ini berkembang juga menjadi peluang yang bisa disandingkan dengan kekuatan-kekuatan yang ada.

Dari kekuatan inilah seharusnya dioptimalkan agar bisa mencapai keuntungan dari adanya peluang yang ada, serta nantinya bisa mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi.        

Inovasi Pengelolaan Pariwisata Madura : Kreatifitas berlandaskan Lokalitas
Pengembangan dan pengelolaan pariwisata tak hanya membutuhkan kebijakan yang berpusat pada birokrasi semata, akan tetapi juga membutuhkan kreatifitas serta inovasi yang nantinya diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik obyek wisata sehingga bisa menarik minat dan kunjungan wisatawan. Apalagi tahun 2015 mendatang merupakan awal diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), dan ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia.

Ada berbagai macam inovasi dalam pengelolaan pariwisata Madura yang nantinya dapat diaplikasikan dan dikembangkan, dan tentu saja inovasi-inovasi berikut ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata Madura tanpa meninggalkan lokalitas yang dimiliki. 

1.      Aplikasi Android TTM : TOUCHING THE MADURA

Saat ini teknologi terus menerus mengalami perkembangan, salah satu teknologi yang saat ini begitu dekat dengan masyarakat adalah adanya Smartphone. Bahkan, Smartphone kini menjadi salah satu barang penting yang bertranformasi dari barang tersier menjadi barang primer sehingga tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, khususnya bagi masyarakat modern. 

Sejak adanya aplikasi android dalam Smartphone semakin membuat ponsel pintar ini menjadi primadona karena segala sesuatu yang diinginkan oleh penggunanya ada dalam genggaman dan tinggal ‘klik’. 

Kekuatan Teknologi inilah yang harus dimanfaatkan dalam pengembangan pariwisata Madura. Adanya Sumber Daya Manusia dan Teknologi harus dioptimalkan. Bagaimana para ahli IT Madura mengembangkan sebuah aplikasi dalam ponsel android yang nantinya bisa didownload lewat playstore. Saya menyebut aplikasi ini dengan sebutan TTM (Touching The Madura).

Apa saja yang ada dalam aplikasi ini? Tentu saja segala hal yang berkaitan dengan Madura, baik itu peta, obyek wisata, tempat kuliner, transportasi, rumah sakit, pusat oleh-oleh, pom bensin, jadwal acara budaya (karapan sapi, sapi sonok, rokat tasek, dsb), serta aneka macam info seputar Madura yang bisa membantu para wisatawan yang hendak atau sedang berwisata di Madura, tak hanya wisatawan dari Indonesia tetapi juga wisatawan asing.  

 Kenapa saya memberi nama aplikasi ini dengan TTM (Touching The Madura)? Di dalam nama tersebut mengandung filosofi bahwa masyarakat luas akan bisa mengenal Madura lewat Touch atau lewat sentuhan di smartphone, selain itu dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat bisa ‘menyentuh’ Madura secara keseluruhan dan lebih mendalam sehingga nantinya keindahan dan pesona Madura pun bisa menyentuh ke dalam hati masyarakat Indonesia maupun Dunia.    

2.      Pembangunan Pusat Budaya Madura

Madura memiliki kebudayaan yang kompleks dan lengkap, akan tetapi Madura tak memiliki sebuah tempat yang menjadi pusat kebudayaan Madura dimana semua yang dimiliki Madura ada di tempat tersebut. 

Madura harus mengoptimalkan kekuatan seni dan budaya yang dimiliki. Oleh karena itu, di Madura ini perlu dibangun sebuah tempat yang menjadi pusat budaya Madura. Ada apa saja di Pusat Budaya tersebut? Tentu saja segala macam hal yang berkaitan dengan budaya yang dimiliki Madura. Seperti rumah adat Madura, toko serta workshop industri kerajinan Madura, pusat kuliner, seta di tempat ini nantinya bisa menjadi pusat penyelenggaraan berbagai macam festival budaya Madura, yang mana di Pusat Budaya tersebut juga tersedia panggung untuk menampilkan berbagai macam kesenian. 

Tari Moang Sangkal (Sumber : id.wikipedia.org)
Selain itu, di Pusat Budaya Madura ini nantinya juga tersedia taman bunga dan taman bermain anak untuk bersantai keluarga. Oleh karena itu, bisa dikatakan Pusat Budaya Madura ini adalah The Little Madura yang tak hanya menjadi tempat wisata seni dan budaya, tetapi juga menjadi tempat wisata keluarga yang lengkap.

3.      Penyelenggaraan Festival Sastra Pesisir

Madura tak hanya melahirkan garam dan berbagai macam budaya, namun dari Madura juga terlahir banyak tokoh sastra yang diperhitungkan di kancah sastra Nasional, seperti Abdul Hadi WM dan D. Zawawi Imron. Tak hanya tokoh sastra senior saja, kini pun banyak terlahir sastrawan-sastrawan muda dari Madura. Hal ini bisa dilihat dari halaman-halaman sastra di surat kabar setiap hari minggu, baik cerpen, puisi, maupun esai sastra yang diisi oleh para penyair dan cerpenis Madura. 

Banyaknya sastrawan Madura ini menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Madura, dan ini juga bisa menjadi potensi untuk menarik wisatawan datang ke Madura dengan menyelenggarakan ‘Festival Sastra Pesisir’. 

Festival Sastra Pesisir ini bisa menjadi acara rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya dengan mengundang sastrawan-sastrawan dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Kenapa harus sastra? Selain televisi, dan internet, media promosi yang paling berpengaruh adalah lewat tulisan. Diharapkan dari Festival Sastra Pesisir ini nantinya, para sastrawan yang datang ke Madura bisa mengenalkan keindahan Madura ke area yang lebih luas. 

Selain itu, dari acara ini diharapkan pula para sastrawan Madura bisa lebih mengangkat tanah kelahirannya menjadi tema dalam tulisan untuk lebih mengenalkan Madura, seperti yang telah dilakukan oleh Badrul Munir Chair penulis novel Kalompang yang mengambil setting tempat kehidupan nelayan di Kalompang-Sumenep. 

Untuk tempat penyelenggaraan Festival Sastra Pesisir tentunya dipilih di wilayah pesisir yang banyak mengeksplore keindahan pantai Madura, seperti Pantai Slopeng, Pantai Lombang, Pantai Rongkang, Pantai Mamburit, dan pantai-pantai lainnya yang keindahannya tak kalah dengan pantai-pantai di Bali dan Lombok. 

4.      Penyelenggarakan Festival dan Kegiatan Olahraga Internasional 
 
a)      Suramadu 10 K
Pada tahun 2009 pernah diselenggarakan ‘Suramadu International Run’ atau Suramadu 10K, namun sayangnya acara ini tidak berlanjut dan hanya menjadi semacam euforia atas diresmikannya Jembatan Suramadu. Padahal acara semacam ini bisa menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara. Apalagi saat ini aktivitas lari jarak jauh bukan lagi menjadi semacam olahraga semata, akan tetapi menjadi sebuah life style, karena banyak pelari amatir (bukan atlet) yang merogoh kocek dalam-dalam demi mengikuti acara International Run di berbagai negara.

b)     Tour de Madura
Kegiatan Internasional yang juga bisa dilaksanakan di Madura adalah Tour de Madura. Saat ini selain olahraga lari, olahraga sepeda juga sedang menjadi primadona. Apalagi Madura memiliki kontur geografis yang mana memiliki jalur tepi pantai, sehingga ketika Tour de Madura ini dilaksanakan, bisa dengan melewati jalur tersebut. Selain berolahraga, peserta juga bisa menikmati keindahan pemandangan pantai-pantai Madura. Sehingga peserta nasional dan Internasional nanti akan dapat mengabarkan kepada dunia bahwa Madura itu indah dan mempesona.  

c)      Festival Batik
Madura memiliki kekuatan di seni dan budayanya, salah satunya adalah Batik Madura. Sekarang ini Batik Madura sangat populer dan diminati banyak orang, akan tetapi banyak yang melakukan pembelian hanya lewat online tanpa pernah mengunjungi sentra batik yang ada di Madura. Oleh karena itu, dengan adanya Festival Batik ini diharapkan para wisatawan pada umumnya dan pecinta batik pada khususnya bisa lebih mengenal Batik Madura lebih dalam lagi, sehingga bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Madura. 

5.      Menyediakan Lokasi untuk Selfie On The Spot

Jejaring sosial saat ini menjadi media yang tak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Hampir semua orang di dunia memiliki jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan lain sebagainya. Bahkan menurut data Kominfo, hampir 63 juta orang di Indonesia merupakan pengguna aktif jejaring sosial.  

Pengguna jejaring sosial atau media sosial ini tak hanya memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi maupun menyambung silaturrahim saja, tetapi juga untuk mengupload foto ketika berada di suatu tempat demi sekadar menunjukkan keeksisan di media sosial. Apalagi sekarang ada istilah selfie dan groufie, berfoto sendiri atau beramai-ramai. 

Dengan banyaknya jejaring sosial yang ada, para wisatawan yang datang ke Madura pastinya juga ingin berfoto atau eksis di tempat yang menjadi landmark Madura, apalagi kalau bukan Jembatan Suramadu. Akan tetapi karena adanya larangan berfoto di sepanjang jembatan Suramadu menyebabkan para wisatawan kesulitan ketika ingin berfoto dengan latar belakang jembatan yang diresmikan 10 Juni 2009 ini.

Oleh karena itu, di sekitar Jembatan Suramadu selayaknya dibangun spot yang nyaman untuk para wisatawan berfoto atau ber-selfie ria dengan latar belakang Suramadu. Pembangunan spot ini tentunya adalah area yang ramah alam dan tidak merusak lingkungan.

Meskipun ini terdengar sepele, akan tetapi selfie spot menjadi penting apalagi di era media sosial yang terus berkembang, sehingga diharapkan suatu saat nanti Suramadu bisa menjadi land mark yang mendunia, sehingga wisatawan yang nantinya datang ke Madura bisa mengatakan ‘belum datang ke Madura jika belum berfoto di Suramadu’, layaknya wisatawan yang datang ke Singapura yang selalu mengatakan ‘belum datang ke Singapura jika belum berfoto di Patung Merlion’.

6.      Optimalisasi Stake Holder

Optimalisasi Stake Holder ini juga menjadi hal yang penting yang harus dilakukan. Stake Holder di sini seperti Media (Koran, Televisi, Radio, Internet), Travel Writer, Travel Blogger. Optimalisasi ini bisa dilakukan dengan cara mengundang para wartawan media, travel writer dan travel blogger untuk menjelajah beragam destinasi wisata di Madura, baik itu wisata kuliner, wisata budaya, wisata religi, maupun wisata alam di pulau-pulau kecil di sekitar Madura seperti Gili Labak yang bisa dijadikan tempat wisata primadona dengan snorkling di lautnya yang jernih dan biru. 

Gili Labak (Sumber : plat-m.com)
Saat ini banyak acara di televisi yang menyiarkan program jelajah wisata, dan banyak media cetak yang menyediakan space rubrik travel. Gaya hidup sebagai traveler juga semakin menjamur, hal ini bisa dilihat banyaknya tulisan tentang wisata di blog dan buku-buku yang berisi tentang pengalaman keliling Indonesia atau Dunia. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan banyak media dan beragam stake holder, ini menjadi faktor pendukung untuk peningkatan kunjungan wisata di Madura.   

Demikian 6 (enam) inovasi utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa pariwisata di Madura. Inovasi-inovasi tersebut di atas bisa terbagi ke dalam 3 (tiga) setting waktu, inovasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Kenapa harus dibagi ke dalam tiga jangka waktu, karena hal ini berkaitan dengan faktor kebijakan birokrasi serta anggaran dana yang ada. Seperti Pembangunan Pusat Budaya Madura ini tentunya menjadi inovasi jangka panjang, selain karena membutuhkan anggaran yang cukup banyak, juga membutuhkan pertimbangan dimana Pusat Budaya Madura ini akan dibangun. 

Sedangkan untuk jangka pendek dan jangka menengah seperti inovasi Aplikasi Android Touching The Madura, serta Penyelenggaraan Festival Sastra Pesisir maupun Event Internasional yang bisa dilakukan dalam jangka waktu yang dekat dengan pengoptimalan Sumber Daya Manusia di bidang IT dan Sastra, sedangkan untuk biaya tentu saja bisa bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Kementerian Dikdasmen dan Kebudayaan.

Selain inovasi di atas, hal-hal lain yang harus diperhatikan dan ditingkatkan agar para wisatawan ketagihan datang ke Madura adalah dengan optimalisasi hal-hal berikut ini :

a.      Sarana Transportasi yang Terintegrasi.
Sarana transportasi ini menjadi faktor krusial dalam memajukan suatu wilayah, apalagi yang berkaitan dengan wisata. Para wisatawan tentunya membutuhkan kemudahan sarana transportasi yang melayani mobilitas para wisatawan dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya. Jika belum bisa menyediakan bus resmi, maka bisa disediakan penyewaan mobil atau motor yang bisa digunakan wisatawan untuk menjelajah madura.   

b.      Informasi Wisata
Informasi wisata selain via inovasi aplikasi android, juga harus disediakan beragam info lewat adanya peta wisata, papan penunjuk jalan yang dipasang di tempat-tempat strategis, atau pembagian brosur wisata yang dibagikan oleh para petugas jaga tol saat melayani para pengemudi yang akan melewati Suramadu.

c.       Paket Wisata Menarik
Pemerintah Daerah juga harus bekerja sama dengan para pengusaha Tour & Travel dalam menyediakan paket wisata menarik, tak hanya di seputar Pulau Besar Madura (Suramadu-Kuliner Bebek), tetapi juga paket wisata untuk menjelajah pantai atau pulau-pulau kecil nan indah yang belum tersentuh modernitas.

            Demikian inovasi-inovasi dan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk percepatan serta fasilitasi pembangunan wilayah Madura. Akan tetapi inovasi saja tak cukup, karena inovasi-inovasi ini baru bisa dilakukan secara optimal apabila adanya kerjasama serta kontribusi aktif dari pemerintah (pusat maupun daerah) sebagai decision maker atau pengambil kebijakan, kemudian dari masyarakat Madura, media, serta stake holder lainnya.
     
              Dengan adanya inovasi-inovasi yang saya paparkan di sini dalam rangka menyingkap pesona wajah Madura, semoga bisa berkontribusi dan membuka peluang untuk percepatan serta fasilitasi pembangunan wilayah Madura ke depan. Semoga pesona Madura bisa semakin terpancar sehingga banyak orang akan sadar dan datang ke Madura untuk melihat sendiri pesona kecantikannya. (*)

1 komentar