The World of The Married dan Keberanian untuk Bebas dari Toxic Relationship

Minggu, Mei 17, 2020

Dua bulan terakhir, para penggemar drama Korea dihebohkan dengan tayangan drama berjudul The World of The Married yang tayang sejak 27 Maret 2020, di channel JTBC. 

Seperti diketahui, drama korea ini disadur dari serial Inggris Docter Foster yang tayang tahun 2015 silam. The World of The Married berkisah tentang kehidupan Ji Sun Woo yang berantakan sejak mengetahui suaminya, Lee Tae Oh berselingkuh dengan Yeo Da Kyung. Peran Ji Sun Woo yang teraniaya mendapat simpati dari para penonton, tak terkecuali dari penonton Indonesia. 

the world of the married adalah drama korea dengan tema perselingkuhan sehingga disukai banyak penonton

Netizen +62 yang sedang menjalani masa PSBB di rumah, akhirnya banyak yang menonton drama Korea ini, termasuk juga para penggemar drama Korea dadakan yang ramai-ramai menghujat sosok Han So Hee di media sosialnya karena memerankan sosok pelakor.

Bahkan, saking boomingnya, drama ini mencetak rating tertinggi 28, 4 % mengalahkan drama Sky Castle. Tak ingin ketinggalan gegap gempitanya, Trans TV pun mulai menayangkan The World of The Married sejak 11 Mei 2020. 

Baca Juga: 5 Pesan Penting untuk Para Orang Tua dari Drama Korea Sky Castle

Sinopsis
 
Ji Sun Woo (Kim Hee Ae), seorang dokter berprestasi hidup bahagia bersama suaminya Lee Tae Oh (Park Hae Joon) dan anaknya Lee Joon Young (Jeon Jin Seo). Hingga kemudian semuanya menjadi berantakan ketika Sun Woo mendapati Tae Oh berselingkuh dengan Da Kyung, anak orang kaya dan terpandang di Gosan, wilayah tempat mereka tinggal.

Sun Woo begitu terluka, apalagi sahabat-sahabatnya ternyata mengetahui perselingkuhan tersebut. Sun Woo merasa dikhianati oleh semua orang. Sun Woo awalnya berusaha percaya pada Lee Tae Oh jika hubungannya dengan Da Kyung sudah selesai, Lee Tae Oh berbohong jika ia baru berkenalan dengan Da Kyung selama beberapa bulan.

Namun, kenyataan akhirnya terkuak, Lee Tae Oh sudah berselingkuh dengan Da Kyung selama 2 tahun, hingga kemudian Da Kyung hamil.

Sun Woo frustasi, ia tak terima diperlakukan dengan semana-mena oleh Tae Oh. Apalagi selama pernikahan mereka, Sun Woo lah yang sudah membiayai hidup Tae Oh yang bekerja serabutan sebagai penulis naskah film yang gagal. Sun Woo pun berusaha membalas semua perbuatan Tae Oh.

Kisah Perasaan yang Rumit 
 
Tae Oh dan Sun Woo akhirnya berpisah di episode 6. Sun Woo hidup bahagia dengan Jun Young, sedangkan Tae Oh dan Da Kyung meninggalkan Gosan.

Pada kondisi ini, sebenarnya kisah mereka bisa selesai cukup di sini, namun ternyata konflik kembali memicu kerumitan hubungan antara Tae Oh dan Sun Woo karena Tae Oh dan Da Kyung kembali ke Gosan.

Hingga episode 8, cerita masih bergulir sesuai track. Namun mulai episode 9 hingga 13, plot cerita terasa berputar-putar tentang kebimbangan perasaan Sun Woo pada sosok Tae Oh, begitu juga sebaliknya. Terkesan monoton dan terlalu dipaksakan. 

Cerita mulai kembali berjalan pada tracknya di akhir episode 14 dimana Sun Woo terlihat berada di puncak kebimbangan dan keputusasaan, namun akhirnya bisa menguasai dirinya lagi dan tahu apa yang benar-benar harus dia lakukan.

Pelakor yang Labil
 
Banyak orang menghujat sosok Da Kyung yang tega menghancurkan pernikahan Sun Woo dan Tae Oh. Namun, apabila ditelisik lebih dalam, Da Kyung ini bukan tipe pelakor yang barbar yang menghalalkan segala cara untuk merebut Tae Oh, bahkan sosok Da Kyung justru terkesan sebagai perempuan yang labil.

Saat perselingkuhannya terkuak, Da Kyung baru berusia 23 tahun, dan jika hubungannya dengan Tae Oh sudah berlangsung selama 2 tahun. Itu artinya Da Kyung mulai berpacaran dengan Tae Oh di usia 21 tahun.

Usia tersebut bisa dibilang usia yang labil, apalagi melihat background Da Kyung sebagai anak orang kaya raya, pastinya ia bisa tertarik pada Tae Oh bukan karena uang, tapi karena Tae Oh pandai merayu.

Apalagi Da Kyung juga sempat memutuskan untuk menjauh dari Tae Oh, tapi lagi-lagi Tae Oh berhasil merayu Da Kyung agar tetap bersamanya. 


Sebagai gadis muda, Da Kyung yang akhirnya menikah dengan Tae Oh bermimpi punya keluarga yang bahagia. Da Kyung pun melakukan segala cara termasuk ingin memisahkan Joon Young dari Sun Woo, agar Tae Oh tak lagi bisa bertemu dengan Sun Woo.

Da Kyung yang masih berjiwa labil hanya bisa berpikiran tentang kebahagiaan sebuah pernikahan, apalagi ia memang lahir dari keluarga kaya yang bahagia. Jadi, ia bermimpi memiliki pernikahan yang Happily Ever After bak seorang putri raja.

Da Kyung tak sadar bahwa sosok pria yang ia nikahi adalah serigala, Da Kyung tak sadar bahwa pernikahan impiannya hanyalah fatamorgana belaka. Da Kyung terlalu mudah ditipu oleh sosok Tae Oh yang tampil bak pangeran dengan bualan-bualan manis.

Meski selalu tampil penuh percaya diri, sosok Tae Oh adalah lelaki yang insecure. Ia merasa kalah saing dengan Sun Woo, hingga akhirnya ia mencari perempuan lain yang bisa membuatnya nyaman dan bisa ia kendalikan, termasuk mengendalikan  perempuan agar bisa berubah dan tampil layaknya Sun Woo.

Hubungan Ibu dan Anak yang Naik Turun
 
Meski menjadi sosok yang paling tersakiti, bukan berarti Sun Woo bebas dari kesalahan. Dikarenakan terjebak pada amarah balas dendam, Sun Woo malah bermain api dan berkencan dengan Son Je Hyuk (Kim Yeong Min), tetangga sekaligus sahabat Lee Tae Oh.

Kesalahan lain dari Sun Woo adalah ia terlalu fokus pada pikiran dan perasaannya. Perempuan yang terkhianati memang akan terluka, tapi bukan berarti ia juga lupa bahwa Joon Young butuh teman bicara. Usaha Sun Woo untuk mendekati dan akrab dengan Joon Young tidak terlalu terlihat, hingga Sun Woo pun tak tahu jika Joon Young diam-diam berkonsultasi tentang gangguan psikologisnya pada Dr. Kim.


Untungnya, Sun Woo berhasil memperbaiki hubungannya dengan Joon Young, meskipun harus ada drama Joon Young kabur dari rumah. Tapi, apapun yang terjadi, ibu adalah tempat terbaik untuk pulang.

Nasib Perempuan di Kehidupan Patriarki
 
Tak bisa dipungkiri jika kehidupan masyarakat di Korea hampir sama dengan di Indonesia, di mana budaya patriarki lebih menonjol. Ini bisa terlihat dari tatapan melecehkan para ibu-ibu rumpi pada Ji Sun Woo yang memutuskan hidup menjadi seorang janda.

Tidak hanya dari sosok Ji Sun Woo saja, sosok Seol Myung Sook (Chae Gook Hee), yang dipandang rendah oleh Direktur Kong karena Myung Sook tidak layak menjadi Direktur muda karena belum menikah. Direktur Kong juga menyalahkan kondisi Ji Sun Woo yang mendatangkan masalah ke rumah sakit karena keputusannya untuk bercerai. Direktur Kong menjadi gambaran betapa sempitnya pemikiran masyarakat Korea terhadap kiprah seorang perempuan. 

Pandangan miring terhadap sosok perempuan yang bercerai ini, juga membuat Go Ye Rim berusaha untuk menyelamatkan biduk pernikahannya. Ia masih menganggap bahwa pernikahan yang sempurna di hadapan para tetangganya masih bisa diusahakan meski ada perselingkuhan di dalamnya.


Meskipun banyak muncul perempuan toxic yang kerap mencibir perempuan lain di drama ini, untungnya hadir sosok istri Pimpinan Choi yang bijak dan mampu menempatkan diri, diam-diam ia selalu hadir membela Ji Sun Woo dan memberikan semangat pada Ji Sun Woo.    

Keberanian untuk Bebas dari Toxic Relationship
 
Banyak penonton yang menganggap akhir dari episode 16 tak sesuai ekspektasi, bisa jadi ini disebabkan rasa benci ketika melihat sosok Tae Oh dan Da Kyung yang tidak mendapatkan karma dan masih hidup baik-baik saja.

Padahal, akhir dari drama ini saya kira sudah yang paling bijak untuk semua tokohnya. Terlepas dari Tae Oh yang akhirnya hidup terlunta-lunta. Kita harus bisa memandang para wanita dalam drama ini yang sudah berani untuk membebaskan diri dari Toxic Relationship.


Berawal dari Min Hyun Seo (Shim Eun Woo) yang berani keluar dari Toxic Relationship Park In Gyu (Lee Hak Joo). Kemudian Da Kyung yang berani mengambil keputusan untuk berpisah dari Tae Oh.

Go Ye Rim yang meskipun pada awalnya memilih rujuk dengan Je Hyuk, tapi kemudian ia sadar bahwa kecemasan dan trauma akan perselingkuhan membuatnya tersiksa hingga ia pun memilih hidup sendiri. Begitu juga Sun Woo yang tak menerima permohonan Tae Oh untuk kembali bersama.


Wanita-wanita ini berani mengambil keputusan untuk bahagia, karena tidak selamanya bersama pasangan itu suatu kesempurnaan. Hidup itu bukan berdasarkan apa pandangan orang, tapi berdasarkan apa yang membuat kita nyaman dan bahagia. Itu yang terpenting.

18 komentar

  1. Belum lihat per episode, lihat di tv tv pun jarang. Tapi setelah baca ini, berasa ikut demam gregetan. Hahahaha. Suka deh kalimat terakhir.

    BalasHapus
  2. saya cuma berhasil nonton 2 episode gak berani lanjut. haha. entahlah takut banyak nething juga ke pasangan. jadi lebih baik nonton yang lain, hehe

    BalasHapus
  3. Sungguh rasanya kutak akan kuat nonton drama ini. Nonton Prince Hour aja aku seketika bete banget sama Ji Hyo. Apalagi ini yang katanya lebih keren aktingnya

    BalasHapus
  4. seru banget ya nonton drakor ini penuh haru biru hehehe

    BalasHapus
  5. Aku gak mau nonton drama ini, takut bakal mengganggu psikisku. Jadi pada rame ngomongin drama ini, aku berusaha menghindar. Eh akhirnya baca juga ceritanya di sini. Hehe.

    BalasHapus
  6. Belum minat nonton drakor ini. Takut misuh-misuh. Lagi pula kisah nyata yang seperti itu sudah banyak di sekeliling saya, hohoho. Tapi tiap tontonan ada baiknya diambil hikmahnya. Saya pun setuju, sebagai perempuan ada kalanya kita harus tegas, memilih kebahagiaan kita sendiri.

    BalasHapus
  7. artikel ini sungguh membantu saya yang enggak pengen liat dramanya tapi pengen tau pelajaran yang bisa diambil hihihi

    BalasHapus
  8. Haha ini drama yang paling banyak menguras emosi netizen Indonesia ya kak. Aku cuma ngikutin online beberapa episode tapi gak sampe semua. Akhirnya udah tau cerita akhir episode. Mungkin netizen Indonesia kepengen akhirnya kayak sinetron Indosiar. Hehe

    BalasHapus
  9. Hmm kl saya ambil hikmahnya aja deh ya, pillow talk ama suami sy ngomongin masalah budaya partiarkal, deseu ngakui jg lohh ada di dalam diri suami gak mau dikalahin ama istrinya, hihi... Barti sy udah benerlah ya, santuy² ajahh ga usah terobsesi meraih macem², yg penting kelg teteup samara. Aamiinnn

    BalasHapus
  10. Ini drama yang hype banget ya, dan kalau menurut saya, drama ini laku di Indonesia karena ceritanya tak begitu jauh dengan cerita mainstream di sinetron di negeri kita. Tapi khawatirnya, emak-emak yang menonton ini jadi insecure dengan hubungan pernikahan mereka. Hmm.

    BalasHapus
  11. Fix lah kalau ada affair dalam rumah tangga gitu pelakornya yang kasihan. Jadi hujatan biasanya. Sedihnya lagi pas baca ig nya dihujat emak-emak. Padahal ya nggak akan terjadi kalau suami baik-baik saja.

    Eh tapi aku nggak nonton sih selain nggak suka nggak ada oppa yang ganteng disana 🤣🤣🤣

    BalasHapus
  12. ini drama korea yang sangat bagus dan pemeran-nya juga sangat berhasil. seperti beneran saja dan sempat sebel juga aku sama pelakornya, tapi dia cantik sih. apa lagi di episode 14 yang paling seru

    BalasHapus
  13. Saya akhirnya nonton drama ini karena tayang di Trans dan ABG saya nonton. duh... MEski nonton sepintas saja, saya tau ceritanya. Tentang perempuan2 yang berani keluar dari toxic relationship, saya sangat mengapresiasinya. Pasti luar biasa berat, tapi itu adalah langkah paling sehat dan logis yang dilakukan. Support saya untuk semua perempuan yang berani melakukan itu.

    BalasHapus
  14. Tantangan banget emang ya keberadaan perempuan di tengah² budaya bapakisme huhuu... Kuat selalu Ji Sun Woo Ahjumma, hehe

    BalasHapus
  15. saya gak kuat nontonnya haha, cuma sampai 2 episode udahan. takut ngerasa curiga nanti sama suami, malah bikin runyam haha. jadi saya tim spoiler aja deh di sosmed kelanjutannya gimana tapi gamau nonton lgs. tapi emang banyak nasihatnya ya drama ini tuh.

    BalasHapus
  16. Aku nonton gak sampai tuntas hanya saja,duh pria yang selingkuh tetapi mengorbankan anak dan keluarganya buat kesal

    BalasHapus