Mitos-Mitos Seputar Tempat Wisata di Yogyakarta

Rabu, Agustus 12, 2020

Masyarakat Yogyakarta tak bisa dilepaskan dengan mitos, banyak kisah turun temurun yang dipercaya masyarakat hingga kemudian menjadi sebuah pantangan atau sebuah tantangan. Mitos ini dianggap sebagai isyarat dari para leluhur yang mengandung banyak pesan untuk menjaga keselamatan keturunannya.

Jika kamu berkunjung ke Yogyakarta, kamu tak hanya akan menemukan banyak mitos dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, tapi kamu juga akan menemukan ada beberapa mitos di tempat-tempat wisata di Yogyakarta yang masih dipercaya hingga sekarang.

1. Tidak Boleh Memakai Baju Hijau di Pantai Parangtritis

Nama Pantai Parangtritis tentunya sudah tidak asing lagi bagi para traveller, selain karena keindahan alamnya, pantai yang terletak di selatan Yogyakarta ini juga terkenal dengan beragam misteri terkait dengan Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan.

Pantai Parangtritis ini terletak di satu garis lurus dengan Gunung Merapi di utara Yogyakarta dan Keraton yang terletak di tengah Yogyakarta, hal ini juga yang membuat mitos seputar Pantai Parangtritis semakin dipercaya masyarakat.

Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis Yogyakarta (Sumber: instagram.com/info.pantai)

Salah satu mitos yang terkenal adalah tidak boleh memakai baju hijau jika datang ke Pantai Parangtritis. Kenapa harus warna hijau yang dilarang, bukan warna lainnya? Ini terkait dengan warna favorit Nyi Roro Kidul.

Jika kamu pernah melihat gambar Nyi Roro Kidul, maka kamu akan melihat jika Nyi Roro Kidul selalu digambarkan sebagai perempuan cantik berambut panjang yang selalu mengenakan baju berwarna hijau. Oleh karena itu, jika orang-orang datang ke Parangtritis mengenakan baju warna hijau, dianggap ingin menjadi prajurit dari Nyi Roro Kidul sehingga jika bermain di Parangtritis bisa terseret ombak Pantai Parangtritis yang memang terkenal besar dan ganas.

Meski begitu, ada penjelasan ilmiah dari adanya mitos ini, yaitu jika orang mengenakan baju hijau dan terseret ombak di tengah laut, maka ia akan sulit ditemukan.

2. Tidak Boleh Datang ke Candi Prambanan Bersama Kekasih

Travelling bisa dilakukan seorang diri, namun tentunya akan sangat menyenangkan jika bisa melakukan perjalanan dengan orang yang disayangi, bisa saudara, teman atau kekasih. Lalu bagaimana jika kamu tak bisa datang ke suatu destinasi bersama kekasih karena alasan sebuah mitos?

Tersebutlah Candi Prambanan, sebuah candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Klaten ini memiliki mitos jika seseorang datang bersama kekasih atau pacar ke Candi Prambanan maka hubungannya tidak akan awet atau putus di tengah jalan.

Bagaimana mitos ini bisa muncul? Hal ini berhubungan erat dengan legenda Candi Prambanan yang dibangun oleh Bandung Bondowoso yang membuat candi untuk memenuhi syarat meminang Roro Jonggrang.

Candi Prambanan
Candi Prambanan (Sumber: instagram.com/prambananpark)

Dahulu kala dikisahkan dalam legenda jika Bandung Bondowoso tidak bisa memenuhi syarat Roro Jonggrang untuk membuat seribu candi dalam semalam. Bandung Bondowoso segera memerintahkan bala tentaranya yang berupa makhluk halus untuk membantunya.

Tak ingin usaha Bandung Bondowoso berhasil, Roro Jonggrang berlaku curang, ia memerintahkan dayang-dayangnya untuk membakar jerami dan menumbuk lesung agar seolah-olah hari sudah pagi dan cahaya matahari terbit dari timur. Para prajurit Bandung Bondowoso pun kabur karena mengira hari sudah pagi, padahal masih ada satu candi yang belum selesai.

Bandung Bondowoso murka, apalagi setelah ia tahu jika Roro Jonggrang lah yang telah menggagalkan usahanya. Ia pun segera menyihir Roro Jonggrang menjadi arca untuk menggenapkan candi keseribunya.

Dikarenakan tidak bersatunya Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang inilah, maka muncul mitos jika ada pasangan kekasih yang datang ke Prambanan maka nasib kisah cintanya tidak akan bersatu, sama seperti kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.

Mitos memang sugesti setiap orang, boleh dipercaya, boleh tidak. Tapi, setelah tahu mitos ini, apakah kamu masih berani datang ke Candi Prambanan bersama kekasihmu?  

3. Keinginan Akan Tercapai Jika Bisa Lewat Beringin Kembar

Salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang terkenal adalah Alun-alun Kidul. Jika kamu berkunjung ke tempat ini, selain kamu bisa menikmati kuliner di warung lesehan serta naik mobil-mobilan dengan hiasan lampu warna-warni, kamu juga bisa melakukan permainan ‘Masangin’.

Apa itu Masangin? Masangin adalah sebuah permainan melewati sepasang beringin kembar yang berdiri kokoh di alun-alun kidul dengan mata tertutup. Konon, menurut mitos yang ada, hanya orang-orang berhati bersih yang bisa melewati sepasang beringin kembar keramat ini dengan mata tertutup.

Beringin Kembar (Sumber: instagram.com/iniyogyakarta)

Menurut cerita yang ada, permainan ini berawal dari kisah puteri Hamengku Buwono I yang ingin menolak lamaran seorang pemuda. Puteri Hamengku Buwono I pun lalu mensyaratkan pemuda tersebut untuk berjalan melewati sepasang beringin kembar dari pendopo utara hingga pendopo selatan dengan mata tertutup. Pemuda tersebut gagal melewati beringin kembar hingga gagal meminang puteri Hamengku Buwono I. Hingga kemudian Hamengku Buwono I mengeluarkan sabda hanya orang berhati bersihlah yang mampu melewati sepasang beringin tersebut.

Sejak itulah muncul mitos, barang siapa yang mampu melewati sepasang beringin di alun-alun kidul maka keinginannya akan terwujud.

Untuk melakukan permainan ini kamu harus menutup mata, namun kamu tak perlu bingung, karena di sekitar alun-alun banyak orang yang menyewakan penutup mata dengan harga murah meriah. Kamu penasaran ingin mencoba tantangan ini? Yuk berwisata ke Yogyakarta.

Mitos memang tergantung dari kepercayaan masing-masing orang, kamu boleh percaya, boleh juga tidak. Namun yang harus diingat adalah kita harus selalu menghormati kebudayaan di tempat yang kita kunjungi, termasuk menghormati mitos-mitos yang ada di daerah tersebut, seperti kata pepatah, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. (*)

15 komentar

  1. Wah aku pernah tuh ke pohon beringin kembar...ga berhasil2.kalau kata tmnku yg org jogja katanya ada penjelasan geografi apa geologinya itu ..jadi ada medan magnetnya di bawah sehingga kita sulit berjalan lurua😂

    BalasHapus
  2. Jadi penasaran dengan pohon beringin kembar. Memang banyak pengunjung yg nyoba gitu ya ?

    BalasHapus
  3. Tiap kali ke lapangan tempat beringin kembar ngga pernah berhasil liat yang pada nyoba jalan nutup mata. Kan aku penasaran :D

    BalasHapus
  4. Sayang banget aku belum pernah ke pantai prangtritis padahal ingiin banget cuma pas ada kegiatan lain pas ke Yogya. Emang sih kadang mitos itu bisa kita percaya atau engga ya mba. Tergantung kita nya. Cuma aku sendiri mgkin kalau ke parangtritis mending pakai baju warna lain, hehehe

    BalasHapus
  5. Satu sama dua tau kak.. kayaknya yang ini terkenal tertulis ataupun diketahui dari video yang beredar viral. Tapi kali yang beringin kembar saya baru dengar.
    Pengen banget main ke Jogja.

    BalasHapus
  6. Beringin Kembar yang membuat saya penasaran ingin mencoba melewatinya

    BalasHapus
  7. Memang kalau di yogya nilai kejawennya masih kental ya, kalau parangtritis memang kayanya mitosnya kental banget,aku ke sana main air di pantai aja seperti di tarik ke tengah gitu padahal ga pakai baju warna hijau juga, kalau beringin kembar belum pernah coba sie

    BalasHapus
  8. saya masih penasaran sama beringin kembar mbak sampai skrg blm berhasil lewat diantara keduanya hehe

    BalasHapus
  9. wah baru tahu saya yang mitos terakhir. kadang mitos itu suka aneh-aneh ya, haha. pas denger kaya diketawain aja gitu, kok bisa sih mikirnya kesana, hihi. makasih mba sharingnya.

    BalasHapus
  10. Beringin kembar, ada aja ya mitosnya. Kalau aku pribadi sih berusaha untuk tidak mempercayai mitos. Namun, menghormati itu harus ya.

    BalasHapus
  11. Yang kumakan mentah-mentah ya baju hijau ini mbak. Dulu mana berani ke parang tritis pakai baju ijo.

    Btw yang prambanan bener kali ya.. Wkwkwk dulu pernah kesana zaman smu sama pacar dan kami putus dong hahahaha

    BalasHapus
  12. Jadi yang pake baju hijau itu boleh ya? kirain saya, itu nantinya gak diijinkan masuk kalau make baju hijau. ternyata mitos ya?

    BalasHapus
  13. Yang prambanan baru tau ada mitos itu... kalau yg pantai dan daun beringin kembar udah tau sebelumnya...tapi ya gitu... percaya ga percaya sich kak

    BalasHapus
  14. Dulu poin pertama itu aku sampai parno kalau ada warna hijau kepakai, padahal secara ilmiah warna itu yang nggak bisa terlihat ketika lagi tenggelam karena warna dasar laut yang kadang gelap juga ya sis

    BalasHapus
  15. Btw 2018 lalu aku bisa ngelewatin beringin kembar itu. Terus ngebatin biar bisa lulus PNS. Apa mitosnya jadi kenyataan apa gimana ya ini kak?

    BalasHapus