Tak Hanya Tambang, Wisata Alam Brunei Bikin Tercengang

Selasa, November 28, 2017

(via.sutera.co)
Brunei Darussalam atau sering disebut dengan nama “Brunei” saja mungkin tidak terlalu menonjol dari sektor wisata. Khususnya jika dibandingkan dengan negeri-negeri lainnya di Asia Tenggara, seperti misalnya Filipina, Singapura dan termasuk Indonesia. Meski tak menonjol di sektor itu bukan berarti Brunei tidak menarik. Segera cari tiket Royal Brunei Airlines sekarang juga kalau memang berencana ke sana, ya! 
Sebelum menyebutkan satu per satu – terutama destinasi wisata alam Brunei – ada beberapa fakta menarik yang perlu kamu tahu tentang negeri kecil di bagian Pulau Kalimantan ini. 

       Indeks Pembangunan Manusia tertinggi yang kedua disabet oleh negeri Brunei. Jadi, setelah negeri Singapura, Brunei adalah negara termaju kedua di Asia Tenggara. Keren!
       Brunei juga dinobatkan oleh Forbes sebagai negeri paling kaya di urutan ke-5 dari total 182 negara oleh karena tambang minyaknya.
       The Nurul Palace adalah salah satu istana paling besar di dunia.
       Hampir 90% masyarakat Brunei dapat dan bahkan fasih berbahasa Inggris. Jadi, kalau kamu ke sana, tak perlu khawatir untuk berkomunikasi.
       Kesultanan Brunei adalah dinasti Muslim paling tua yang telah berusia 600 tahun. Sebutan “Darussalam” sendiri berarti “Rumah Keamanan” dan “Tempat yang Damai”.

Poin terakhir tepat sekali menggambarkan salah satu keunikan Brunei. Negeri ini meski merupakan salah satu negara paling maju ternyata memiliki jalan-jalan raya yang tidak macet! Sangat tenang. Cocok deh buat liburan. Jadi, pesan tiket pesawat ke sana sekarang juga. Kamu bisa gunakan Royal Brunei saja.

Keliling Wisata Alam Brunei yang Bikin Tercengang
Ada cukup banyak wisata alam yang ditawarkan oleh negeri Brunei. Kebanyakan diantaranya adalah hutan serta pantai. Berikut beberapa opsi menarik yang bisa kamu masukkan dalam list kamu :

1. Pantai Tungku



(via. thesharlynreport.com)
Kamu bisa mulai dari Pantai Tungku. Ini karena jarak tempuh pantai ini dari ibukota Bandar Seri Begawan hanya 15 menit saja. Memang tidak ada transportasi public ke sana sih. Hanya saja, pemandangan yang ditawarkan sangat indah dan terdapat ragam aktivitas menarik di sana. Oh ya, yang unik dari pantai ini adalah pemandangan bebatuan besar di sekitaran pantai.


2. Taman Nasional Ulu Temburong



(via. malcolmsunny.com)
Taman ini menjadi salah satu hutan yang dijaga baik oleh pemerintah. Singkatnya, hutan ini merupakan paru-paru udara negara Brunei. Terdapat banyak hewan dilindungi oleh pemerintah disana. Selain menikmati udara bersih, untuk menambah catatan perjalanan selama berada disini, kamu beserta teman-teman bisa ikut arung jeram di sungai hutan tersebut.

3. Pantai Serasa




(via. cushtravel.com)
Kembali lagi ke pantai! Pantai Serasa adalah favorit para penduduk Brunei serta para turis. Yang cukup mencengangkan di pantai ini adalah adanya buaya air asin yang berkeliaran di sekitar pantai tersebut. Meski begitu, tidak perlu terlalu khawatir juga. Selama kamu memerhatikan papan petunjuk yang disediakan maka kamu bisa tenang. Sejauh ini belum ada korban. Hehe.

4. Berakas Forest Reserve




(via. sutera.co)
Namanya cukup unik karena sebenarnya hutan tersebut merupakan jalan menuju spot pantai. Disana, kamu bisa menikmati pemandangan sunset dengan ambiance yang sangat jauh dari hiruk-pikuk kota, tempat yang sangat cocok untuk menikmati piknik penuh cinta.  Jangan lupa siapkan kamera untuk merekam pemandangan matahari terbenam yang sempurna dari sana.

5. Kota Batu




(via. wikipedia.org)
Ini bukan kota Batu seperti yang ada di Malang. Kota ini adalah taman arkeologi yang menyimpan sejarah Brunei Darussalam. Sebagai informasi saja, kawasan tersebut awalnya merupakan ibukota negara tersebut sebelum dipindahkan ke kota Bandar Seri Begawan. Jika ingin melihat sejarah perjalanan negeri tersebut, kamu harus ke Kampong Kota Batu atau Mukim Kota Batu yang berada cukup dekat dari ibukota.

Nah, sudah masukkan destinasi yang telah disebutkan di atas dalam itinerary kamu?  Sekarang saatnya pesan tiket Royal Brunei dan siapkan hotel serta tranportasi di sana. Selamat mengeksplor Brunei!

Read More

Menghadapi Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ dengan Gagah dan Tabah

Sabtu, Juni 10, 2017




Beberapa tahun lalu saya adalah salah satu dari sekian juta orang di Indonesia yang harus tabah menghadapi pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ setiap lebaran. Jengkel, gemes, pengen maki-maki orang yang nanya kayak gitu. Apalagi waktu itu saya udah lulus kuliah S1 dan saya adalah cucu tertua nenek yang belum nikah, sedangkan sepupu saya yang lain masih krucil-krucil. Otomatis, sayalah yang kerap disasar pertanyaan ‘Kapan Nikah?’, dan pertanyaan ini saya teruskan ke pacar saya, ‘Mas, kapan kamu nikahin aku massss?? Kapaaaan???’, yang cuma dijawab senyum doang -_-, dan alhamdulillah pertanyaan itu berakhir dengan khusnul khotimah sejak 5 Mei 2016 saat saya menikah dengan pacar saya :D.

Menghadapi pertanyaan ‘Kapan Nikah’ emang harus tabah dan sabar, kalo orang Jawa bilang, ‘ususe kudu dowo’ alias kudu sabar, kalau gak, bisa-bisa depresi sendiri, tapi jujur, pertanyaan ini adalah pertanyaan paling sensitif dan hitz beberapa tahun terakhir ini, khususnya buat anak-anak 90-an yang dulu pernah jajan pake duit gambar orang utan.

Menurut pengalaman saya sebagai orang yang selalu ditanyain ‘Kapan Nikah?’, pertanyaan ini sebenarnya justru datang dari orang-orang yang gak terlalu dekat dengan kita. Misalnya, kenalan, tetangga rempong, saudara jauh yang silsilahnya udah belibet kalo dijelasin, atau dari temen yang udah lama gak ketemu dan cuma ngobrol di grup whatsapp. 

Kenapa hal ini bisa ditanyain? Ini karena mereka gak tahu apa yang sedang terjadi pada diri kita, berbeda dengan orang-orang terdekat kita, orangtua saya misalnya, gak pernah tuh tanya-tanya kapan saya nikah, karena orangtua saya tahu apa yang sedang dihadapi dan sedang dikerjakan oleh anaknya (Pada waktu itu saya sedang kuliah S2). Apalagi saya masih sering lho dikira anak SMA, serius!

Orang-orang yang sering tanya kapan nikah ini pun belum tentu juga lho bakal diundang ke pesta pernikahan, sok peduli banget kan ya tanya-tanya, alih-alih terlihat peduli, justru ini yang bikin para jomblo dan single depresi. Berdasarkan pengamatan saya, ada beberapa tipe orang yang rajin tanya kapan nikah ke orang yang belum nikah atau Jomblo:

1. Suka Lihat Orang Lain Susah
Tipe ini bisa dibilang paling banyak diantara orang-orang yang tanya pertanyaan ‘Kapan Nikah?’. Mereka itu seneng banget kalo lihat orang kebingungan karena gak bisa jawab kapan nikah, intinya mereka suka lihat kita susah.

2. Suka Ikut Campur Urusan Orang
Kenal deket enggak, ngasih makan atau biaya pulsa juga enggak, tapi sukaaa banget ikut campur urusan orang. Orang kayak gini biasanya gak cuma tanya ‘Kapan Nikah?’ tapi juga bakal tanya pertanyaan lain, ‘Kerja Dimana?’, ‘Gaji Berapa?’, huufth....

3. Suka Terlihat Lebih
Orang yang tanya ‘Kapan Nikah?’ biasanya adalah mereka yang udah nikah. Mereka ini merasa superpower karena status menikah, jadi mencoba terlihat lebih daripada temen-temennya dengan cara kasih pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ 

4. Suka Balas Dendam
Kalo tipe keempat ini sebenarnya asumsi saya aja sih atau pikiran buruk saya, hehe, tapi bisa jadi di hati mereka emang ada rasa buat balas dendam. Orang tipe ini biasanya dulu suka dibully dan ditanyain 'Kapan Nikah?' trus pas udah nikah dia memiliki kehidupan pernikahan yang gak bahagia-bahagia banget, jadi mereka ngompor-ngomporin temen mereka buat segera menikah biar bisa merasakan penderitaan setelah berumah tangga. Jadi balas dendamnya ke orang lain gitu. 

5. Emang Peduli dan Tulus
Kalo tipe yang ini sih pengecualian. Biasanya mereka adalah nenek/Kakek atau orangtua yang punya cucu atau anak yang sudah berumur 30 tahun atau 40 tahun lebih tapi belum juga nikah. Pertanyaan ini sering diajukan karena ketulusan dan kepedulian plus mereka pengen menimang cucu atau buyut.

Beragam tipe orang-orang yang hobi bertanya ‘Kapan Nikah?’ ini memang harus dihadapi dengan gagah, gak perlu marah-marah, dan woles aja. Berikut ini adalah beberapa jawaban yang pernah saya ajukan untuk menghadapi pertanyaan usil ini:

1. Kapan-Kapan
Jawaban ini saya pake kalo saya lagi males ngomong, biasanya habis ngomong ini saya pergi, atau orangnya saya cuekin trus saya lanjut nonton TV atau main game di HP.

2. Nanti, Pas Ijab Kabul
Jawaban ini lumayan manjur sih, serius tapi guyon, hehehe.

3. Mau Jadi Sponsornya?
Melihat jawaban sebelumnya nggak terlalu mempan, akhirnya jawaban ini saya keluarkan. Jadi, orang lain tuh sering kepo, sering usil, tapi waktu dimintain bantuan pura-pura tutup kuping. Makanya kalo ada yang tanya ‘Kapan Nikah?’, langsung saya balik tanya, ‘Kamu mau jadi sponsor apa? Catering? Tenda? Pelaminan? Baju Pengantin? Atau Foto Prewedd? Sini aku catet... (langsung buka note di HP)’. Habis aku kasih jawaban ini, biasanya mereka yang tanya gak bisa jawab dan langsung diem trus pura-pura lupa tadi tanya apa, kenapa bisa begitu, ya karena mereka itu usil, julid, tapi pelit, hehehe :p

Jadi, sebagai orang yang pernah diserang pertanyaan ‘Kapan Nikah?’, saya tuh jadi males kalo nanya hal itu ke orang lain, karena saya tahu, jodoh itu misteri. Seperti saya yang baru nikah setelah pacaran 5 tahun, tapi kakak sepupu saya ada yang tanpa pacaran, baru kenalan (itupun dikenalin dan dicomblangin sama Abah saya), eh, beberapa bulan kemudian udah nikah.

Jodoh itu kuasa Allah, daripada tanya ‘Kapan Nikah?’ mending ganti deh jadi doa ‘Moga cepet datang ya jodohnya, Aamiin’. Buat yang ditanya ‘Kapan Nikah?’ juga gak perlu galau, atau senewen, hadapi pertanyaan itu dengan gagah dan tabah sambil berdoa biar bisa segera dapat jodoh yang sah. ^_^
Read More